SEPUTAR CIBUBUR – Emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia, PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), optimistis kinerja Perseroan di tahun 2023 bakal semakin membaik, seiring terus bertumbuhnya kebutuhan produk berbahan kertas coklat berbahan daur ulang (recycled brown paper) serta kuatnya jalinan relasi Perseroan dengan para pelanggan korporasi.
Optimisme ALDO akan prospek 2023 tersebut searah dengan pandangan Bank Indonesia (BI) bahwa nilai transaksi e-commerce akan terus naik hingga tahun 2024. Gubernur BI Perry Warjiyo memperkirakan, total nilai transaksi e-commerce pada tahun 2022 mencapai Rp489 triliun, lalu naik menjadi Rp572 triliun pada tahun 2023, dan kembali naik menjadi Rp689 triliun pada tahun 2024. Dalam hal ini, peningkatan transaksi e-commerce juga berarti akan adanya peningkatan kebutuhan kemasan kertas dari barang-barang yang dijual melalui transaksi e-commerce tersebut.
Baca Juga: Hasil Survey Persaingan E-commerce Indonesia Makin Ketat Ini Dia Jawaranya
Oleh karena itu, ALDO optimistis, penjualan di tahun 2023 bisa tumbuh lebih dari dua kali lipat, seiring dengan pengoperasian mesin-mesin baru Perseroan yang diharapkan dapat mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun depan.
Commissioning adalah proses memastikan bahwa semua sistem dan komponen dari mesin baru tersebut sesuai dengan persyaratan operasional yang direncanakan.
Baca Juga: Samanea Group Gandeng WOOK Garap Pasar E-Commerce di Samanea Jakarta Trade City
“Setelah commissioning berjalan lancar, maka kapasitas produksi kertas coklat berbahan daur ulang ALDO akan meningkat menjadi 220.000 ton per tahun dari kapasitas produksi saat ini yang sekitar 80.000 ton per tahun. Kami optimistis peluang pasar produk berbahan kertas coklat hasil daur ulang akan makin bertumbuh seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan,” kata Direktur Utama ALDO, H Sutanto. (Lucius GK)