Berjibun Sentimen Domestik dan Eksternal, Berikut 19 Saham untuk Trading Pekan Ini

- 3 April 2023, 15:16 WIB
Indo Premier
Indo Premier /

SEPUTAR CIBUBUR  - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,6% pada pekan lalu tertopang saham-saham sektor energi yang menguat sebesar 5,4%, perindustrian 2,9,7% dan konsumer non-primer 2,6%. Secara umum semua sektor menguat pada pekan lalu, kecuali satu sektor yang melemah yakni sektor keuangan yang terkoreksi -0,3%.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Mino mengakui ada berjibun sentimen positif yang menopang kenaikan IHSG. Sentimen -sentimen positif tersebut adalah meredanya kekhawatiran akan risiko penyebaran krisis liquiditas perbankan regional di Amerika,  ekspektasi Bank Sentral Amerika akan yang segera mengakhiri kenaikan suku bunga, kenaikan klaim penggangguran mingguan di Amerika, perpanjangan tarif nol persen impor batu bara oleh Tiongkok.

"Selain itu, sentimen postif lainnya adalah impor Tiongkok untuk batu bara thermal yang naik +81%, banyaknya rilis laporan keuangan beberapa emiten dan aksi beli investor asing," ujar Mino dalam keterangan tulisnya di Jakarta, Senin, 3 April 2023.

Baca Juga: IHSG Hari ini 30 Maret 2023 Potensi Mixed, Bursa AS, Eropa dan Asia Pasifik Menguat

Seperti halnya kondisi market yang kaya sentimen pada pekan lalu, terang Mino, pada minggu ini market juga tertopang banyak sentimen yang bakal menggerakkan IHSG. Sentimen-sentimen tersebut datang dari domestik dan eksternal.

Mino menjelaskan untuk sentimen domestik ada banyak laporan yang bakal rilis mulai dari data manufaktur, data inflasi, data cadangan devisa dan tentu saja ada sentimen terkait potensi berlanjutnya penguatan nilai tukar Rupiah.

"Pada Maret 2023 indeks manufaktur Indonesia tercatat mengalami kenaikan menjadi 51.9 dari sebelumnya 51.2 dan mengkonfirmasi bahwa sektor manufaktur masih dalam fase ekspansi untuk ke-19 sejak September 2021. Kenaikan indeks manufaktur tersebut seiring lebih tingginya output yang didorong oleh meningkatnya permintaan.

Sementara pada Maret 2023 indeks manufaktur Indonesia tercatat mengalami kenaikan menjadi 51.9 dari sebelumnya 51.2 dan mengkonfirmasi bahwa sektor manufaktur masih dalam fase ekspansi untuk ke-19 sejak September 2021.

 “Kenaikan indeks manufaktur tersebut seiring lebih tingginya output yang didorong oleh meningkatnya permintaan. Sementara itu akumulasi pekerjaaan yang tertuda juga membuat pembelian bahan baku dan perekrutan karyawan mengalami peningkatan," ucap Mino.

Baca Juga: Harga Emas Terbang Tinggi Mendekati Level Psikologis 1.900 Dolar Setelah Inflasi AS Sesuai Ekspektasi

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah