Atas kondisi ini, HPI Bali kemudian melaporkan temuannya ke Satpol PP Bali, dimana sebelumnya kerap kali pihak mereka mengirim video bukti pemandu wisata ilegal di Pulau Dewata namun selalu gagal terdeteksi aparat.
"Ketika Satpol PP turun ke lapangan nihil tidak ada WNA sebagai guide. Pak Kasatpol PP menyampaikan bahwa laporan banyak, tapi ketika dilakukan inventarisasi di lapangan keburu bocor. Kadang-kadang sweeping yang dilakukan ini bocor dan orang-orang asing ini pintar," kata Nuarta.
Selanjutnya, HPI Bali mengaku akan melaporkan kondisi ini ke pihak imigrasi dan dinas pariwisata, dengan harapan jika regulasi ditegakkan maka WNA tersebut akan jera dan takut menjadi pemandu wisata di Bali.
Menurutnya selama ini para WNA pemandu wisata ilegal tersebut menganggap Bali sebagai tempat yang lebih aman dari negara lain, dan akhirnya tindakan mereka justru merugikan potensi orang lokal dalam pekerjaan. **