Perlambatan ekonomi global dan prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik $1,16, atau 1,64%, menjadi $71,78.
Brent untuk Agustus naik $0,94 (+1,24%) ditutup pada $76,61 per barel di bursa berjangka ICE London. Untuk minggu ini, Brent naik 2,4% pada minggu ini dan WTI naik 2,3%.
Harga emas global terpantau kembali terkoreksi pada pekan ini karena logam mulia tersebut naik hanya sekali pada perdagangan Kamis (15/6). Berita tentang berlanjutnya sikap hawkish The Fed masih membebani harga emas yang lesu.
Dalam perdagangan hari Jumat, emas fisik ditutup sedikit lebih rendah, turun 0,01% menjadi $1.957,36 per ons. Harga emas masih terkoreksi 0,16% dalam sepekan. Pada minggu ini, mata uang Garuda mengalami koreksi sebesar 0,64% terhadap posisi Rp14.930/USD.
Rupiah naik hanya 0,07% di pasar spot menjadi ditutup pada Rp14.930 per dolar, menurut data Refinitiv. Suku bunga Fed juga membebani pergerakan rupiah pekan ini.
Baca Juga: Menhan Prabowo Subianto Sering Mendapat 'Titipan' Untuk Meloloskan Calon Siswa Sespim Polri
Dalam pengumuman kebijakannya, The Fed juga merilis dot chart yang menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini. Scatterplot menunjukkan bahwa suku bunga dapat berkisar dari 5,6% atau 5,5% hingga 5,75%. Artinya, dua peningkatan lagi masing-masing 25 basis poin masih memungkinkan.***