Siti Annisa Wahdiniawati ST MSi memaparkan bahwa dalam strategi pemasaran digital saat ini tidak hanya melalui whatsapp dan facebook saja, melainkan UMKM juga bisa melakukan pemasaran melalui go food, grab food, shopee food, instagram dan tiktok live. Saat ini konsumen cenderung suka melakukan transaksi pembelanjaan saat live streaming. Selain itu UMKM juga bisa memanfaatkan marketplace yang ada di Indonesia, sehingga UMKM dapat mempromosikan dan memasarkan produknya ke jangkauan yang lebih luas.
Baca Juga: Puan: Jadi Ajang UMKM Jual Produknya, PRJ Event Penggerak Ekonomi
Di sisi lain Ari Apriani SE MM juga memaparkan bahwa UMKM juga harus mengadopsi dompet digital sebagai sistem pembayaran elektronik. Karena selama pandemi Covid-19 perilaku belanja konsumen berubah, yang awalnya selalu berbelanja membawa uang cash, tetapi selama pandemi sistem pembayaran mulai menggunakan non tunai dan beralih berbelanja online dan berlanjut sampai dengan sekarang.
Ari Apriani mengatakan dalam penelitiannya yang membahas perilaku konsumen dalam penggunaan salah satu dompet digital diperoleh hasil bahwa konsumen membutuhkan rasa nyaman dalam melakukan transaksi pembayaran, karena konsumen tidak perlu membawa uang cash.
Pemanfaatan software pencatatan informasi keuangan dengan android untuk UMKM agar laporan keuangan teratur dan rapih, sehingga laba rugi dari usaha jelas, UMKM dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih baik, mengelola arus kas dengan lebih efisien. Dalam sesi ini, akan dijelaskan berbagai jenis perangkat lunak pencatatan keuangan yang dapat digunakan oleh UMKM di Desa Cogreg, serta panduan praktis tentang implementasinya.
Baca Juga: VENTENY Makin Mantap Dukung Pertumbuhan UMKM dan Kesejahteraan Karyawan di Indonesia
Kegiatan ini ditutup oleh paparan dari tim Magita, SE MM yang mengatakan bahwa dalam keberhasilan UMKM tentunya membutuhkan dukungan internal organisasi berupa pengembangan sumber daya manusia untuk meningkatkan produktivitas dan motivasi. Dukungan eksternal dari Pemerintah Daerah terkait, seperti dukungan kemudahan dalam pengurusan dokumentasi perizinan untuk mengembangkan usahanya.
Harapan Kepala Desa Cogreg, kegiatan ini bukan hanya sekadar sampai di sini, tetapi Mad Yusup Supriatna meminta kepada civitas akademika Universitas Dian Nusantara untuk terus memonitoring hasil dari kegiatan ini dan selanjutnya dapat diadakan kegiatan lanjutan sebagi bentuk implementasi dan evaluasi dari kegiatan yang sudah diselenggrakan. (Lucius GK)