Yang dimaksud Chandra adalah perbedaan cara pandang antara investor ritel atau perorangan, dengan investor institusi. Chandra meyakini bahwa ada perbedaan cara pandang yang sangat mendasar di antara dua jenis pelaku pasar tersebut.
“Kalau kita bicara ke investor ritel, mereka memiliki horizon investasi pendek sehingga terkadang bisa mengabaikan sisi fundamental. Sebaliknya, investor institusional memiliki orientasi investasi jangka menengah hingga panjang, sehingga perlu membatasi risiko investasinya dengan melihat fundamental,” papar Chandra.
Baca Juga: Di Forum Internasional Ini, PGE Tegaskan Komitmen Dekarbonisasi
Sementara itu merujuk pada laporan kuartal tiga 2023, Chandra melihat kinerja operasional PGEO ini cemerlang dengan total kenaikan produksi listrik dan uap sebesar 3.586 GWh (+4,3% year-on-year).
Operasi Perseroan sangat stabil dengan faktor ketersediaan 99,9% untuk uap dan 97,6% untuk listrik.
Sementara itu, faktor kapasitas gabungan mencapai 86,0%, dengan uap sebesar 81,0% dan listrik sebesar 92,0% pada Q3 2023. Hal ini mengindikasikan efisiensi yang tinggi dalam operasional.
"Kami melihat momentum yang kuat bagi PGEO karena isu energi hijau yang saat ini sedang gencar disuarakan. Untuk itu, Yuanta telah meningkatkan pertumbuhan jangka panjang menjadi 3% (dari sebelumnya 2%)," tulis riset dari Yuanta Sekuritas dengan memberikan target price pada saham PGEO sebesar Rp 1.420 per lembar saham. (Lucius GK)