SEPUTAR CIBUBUR - Membedah proyeksi bisnis dan prospek saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) merupakan hal yang menarik. Setidaknya ada dua hal yang menarik dari bisnis PGEO. Pertama, secara fundamental kinerja perusahaan. Kedua, dari sudut pandang pelaku pasar atau investor terhadap prospek yang dimiliki oleh saham energi terbarukan tersebut.
Demikian dikemukakan Head of Research PT Yuanta Sekuritas Indonesia Chandra Pasaribu dalam keterangan tulisnya di Jakarta, pekan lalu.
"Kalau kita bicara secara fundamental, dalam posisi dia (PGEO) sebagai emiten yang bergerak di sektor energi panas bumi, tentu saja tidak ada masalah. Sama sekali tidak ada masalah. everything is good, and its going to get even better in the next five to seven years," ujar Chandra.
Proyeksi bahwa kondisi akan semakin membaik, menurut Chandra, tak lepas dari tren yang telah mulai digagas oleh pemerintah agar masyarakat dapat berpindah perilaku untuk memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT).
Baca Juga: 17 Tahun Kembangkan Panas Bumi, PGE Optimistis Tumbuh Berkelanjutan
Dengan adanya campur tangan langsung dari pemerintah terhadap pergerakan tren tersebut, maka segala hal pendukung untuk mewujudkan goals tersebut ke depan dapat dipastikan bakal semakin dipermudah.
"Dengan begitu, kalau kita bicara in fundamental case, of course investasi di (perusahaan) green energy semacam PGEO adalah pilihan yang tepat," tutur Chandra.
Chandra tak ragu untuk menyebut bahwa secara fundamental PGEO memiliki prospek cerah dalam beberapa tahun ke depan. Proyeksi itu dilatari, kata dia, seiring dengan usaha pemerintah dalam mempercepat proses transisi energi bersih di Indonesia.
Namun, Chandra mengingatkan, bahwa potensi yang bagus tersebut tidak bisa begitu saja disampaikan kepada pelaku pasar (investor) tanpa melihat preferensi dari pelaku pasar tersebut.