SEPUTAR CIBUBUR – Sebagai wujud komitmen terhadap penerapan prinsip sustainability (keberlanjutan), perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) setelah meluncurkan pupuk Astemic 2023, terus mendorong penggunaan pupuk dari bahan organik.
“Penggunaan Astemic sekaligus menjadi wujud komitmen Astra Agro terhadap penerapan prinsip-prinsip sustainability,” ujar Chief Executive Officer Astra Agro, Santosa, di acara Talk to the CEO 2024 yang diadakan di Bandung, 16-17 Februari 2024.
Pupuk Astemic adalah pupuk temuan tim Research and Development (R&D) Astra Agro ini 100% berasal dari bahan organik yang ketersediaannya melimpah di Indonesia.
Di samping bahan organik, Astemic juga berasal dari konsorsium agen hayati mikroba yang diperoleh dari lahan-lahan perkebunan Astra Agro serta endofit yang berasal dari dalam tanaman kelapa sawit.
Selain menjawab kelangkaan pupuk NPK, Astemic juga membantu menghambat pertumbuhan penyakit Ganoderma yang menjadi momok di perkebunan sawit.
Baca Juga: Ini Langkah Astra Agro Respons Tantangan Industri Sawit
Astemic lahir dari ide bahwa perbaikan hara tanah sangat dipengaruhi aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Dengan peningkatan aktivitas mikroba tanah, akan membantu tanaman optimal dalam menyerap hara tanah.
Pupuk hayati umumnya digunakan pada komoditas hortikultura. Kemudian diadaptasi untuk tanaman tahunan seperti kelapa sawit. Proses diawali dengan eksplorasi mikroba di lahan perkebunan Astra Agro, selanjutnya dilakukan seleksi mikroba untuk mendapatkan mikroba potensial dan mudah dikembangkan.
Setelah dilakukan uji produksi, Astemic memperoleh hak atas kekayaan intelektual (HAKI) merek dagang yang kemudian didaftarkan ke Kementerian Pertanian untuk mendapatkan izin edar.