Terkait dengan hal itu, Agus menyatakan, Indonesia mengajak China untuk menindaklanjuti inisiasi "Mutual recognition of wood Product Legality" yang telah dibuat kedua Negara sebelum pandemi Covid-19, untuk semakin mempromosikan penggunaan kayu legal dan lestari pada tingkat perdagangan global.
Sekretaris Jenderal CNMFA Wei Jian menjelaskan industri pengolahan kayu di China terus berkembang pesat dari hulu ke hilir berkat dukungan mesin-mesin yang handal.
Menurut Wei, industri kehutanan di China bisa menghasilkan 9 triliun RMB China dan berkontribusi hingga 8% dari total GDP China.
Baca Juga: Pemerintah Bangun Kawasan Ekonomi Khusus Industri Kayu
"Industri kehutanan di China menyerap hingga 60 juta orang tenaga kerja," katanya.
Pada pertemuan tersebut, juga hadir beberapa perusahaan pengolahan industri kayu asal China yang menyatakan kesiapan untuk berinvestasi di Indonesia.
Sementara Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur berharap, jika revitalisasi mesin industri pengolahan kayu bisa dilaksanakan maka industri mebel dan kerajinan bisa semakin bergairah. ***