Kawasan Perjudian Sihanoukville Kamboja Dimonopoli Pekerja Indonesia

- 6 Maret 2024, 18:19 WIB
Kawasan Perjudian Sihanoukville Kamboja Dimonopoli Pekerja Indonesia
Kawasan Perjudian Sihanoukville Kamboja Dimonopoli Pekerja Indonesia /

SEPUTAR CIBUBUR-Menkominfo Budi Arie berulang kali mengajak semua pihak untuk meningkatkan komitmen bersama dalam pemberantasan judi online.

"Melalui komitmen tersebut, upaya takedown konten yang kami lakukan dapat saling melengkapi dengan upaya platform, sehingga penanganan judi online dapat berlangsung jauh lebih optimal," jelas Budi Arie dalam berbagai kesempatan.

Bahkan, Menkominfo pernah telah mengirimkan surat dengan Nomor B703/M.KOM INFO/ Al.05.02/10/2023 perihal Perintah Penanganan Konten dan Kegiatan Perjudian Online dan/atau judi slot oleh PSE kepada Perwakilan Meta di Indonesia tertanggal 2 Oktober 2023.

Namun persoalannya tidak disitu. Maraknya perjudian online di Indonesia, tidak terlepas dari maraknya kampung judi online di Kamboja yang banyak dioperasikan oleh para pekerja asal Indonesia, salah satunya di Kota Sihanoukville, Kamboja.

Baca Juga: Kemenlu Warning, WNI Pekerja di Sektor Judi online Kamboja Naik Pesat

Kabarnya, Ibu Kota Provinsi Sihanoukville ini menjadi salah satu “surga” bagi  pekerja migran asal Indonesia.

Di kawasan ini ada Kompong Dewa alias”Kampong Dewa” yang tercatat sebagai entitas usaha properti.

Kompong Dewa juga bagian dari lini bisnis sebuah grup perusahaan Indonesia, seperti tercantum dalam situs resmi perusahaan.

 Baca Juga: Media Asing Soroti Paparan Prabowo Soal Transisi Pemerintahan Baru

Seperti dilansir dari Kompas.com, Wilayah Sihanoukville diresmikan pada 1994 sebagai resor kasino  terbesar di Kamboja.

Kawasan ini dibangun sebagai upaya pemulihan akibat stagnasi ekonomi ekstrem di negara itu karena dampak perang saudara. Area Kompong Dewa Resor (KDR) merupakan superblok dengan berbagai gedung untuk apartemen, hotel, fasilitas hiburan dan olahraga, juga perkantoran.

Sebagian proyek pembangunan tampak masih berlangsung.

Salah satu kegiatan operasional judi daring di KDR dapat diamati di Gedung Sadewa, bangunan bertingkat lima dengan aksen merah.

Di sana, pekerja Indonesia hilir mudik masuk dan keluar gedung seharian.

Sebagian besar mengenakan pakaian kasual, seperti kaos dan celana pendek. Mereka mengenakan lanyard tanda pengenal terkalung di leher.

 Baca Juga: KPK Telaah Isu Penyelewengan IUP dan HGU yang Libatkan Bahlil

Ketika malam tiba, dari jendela kaca yang memanjang masif di lantai ketiga dari dasar di Gedung Sadewa terlihat para pekerja bersiaga di depan komputer.

Dari jendela kaca itu terlihat lebih dari 30 orang duduk berjaga di hadapan meja-meja panjang yang dipenuhi layar monitor komputer.

Raut wajah mereka fokus mencermati layar monitor. Aktivitas itu terus berlangsung dengan pergantian sif pekerja pada waktu tertentu. Sementara itu, akses ke lantai atas gedung itu ditutup untuk umum.

 Baca Juga: KPK Telaah Isu Penyelewengan IUP dan HGU yang Libatkan Bahlil

Sekali waktu, sebagian pekerja turun dari lantai tiga ke lantai dasar. Ada yang menuju minimarket atau kantin.

Asep, bukan nama sebenarnya, pekerja yang turun dari lantai atas, membenarkan aktivitas di gedung adalah operasional judi online meski ia tak menyebutkan nama situs judi yang ia operasikan.

Sebagian pekerja mengenakan baju berlogo provider gim Pragmatic Play di bagian punggung.

Gim slot keluaran Pragmatic Play sangat populer di Indonesia.

Selain aktivitas di Gedung Sadewa, ada iklan berlabelkan IDN Video Proxy Betting dipasang pada sejumlah monitor di area hotel, termasuk di dalam kamar di Hotel Herloom di Kompong Dewa. Iklan itu menunjukkan kemudahan permainan kartu di kasino yang bisa dipantau pejudi secara langsung dari gawai.

Dengan begitu, pejudi bisa dengan mudah memantau permainan dari mana saja. Para pekerja juga memiliki mobil dengan plat nomor berbahasa Indonesia.

Terlihat di depan gedung HP Avenue, masih di kawasan Sihanoukville. Plat nomor itu misalnya, ”APAANTUH”, ”PENDEKAR”, ”PASUKAN”, juga ”HOKI OKE”.

Dubes RI untuk Kerajaan Kamboja Santo Darmosumarto menjelaskan aturan perjudian di Kamboja.

”Peraturannya, baik (judi) darat maupun online, haram untuk orang Kamboja. Jadi, mereka menyediakan ini untuk (orang) asing, baik pekerja maupun pelanggannya. Investor juga sama, baik Indonesia maupun Tiongkok,” katanya.

Menurut dia, bisnis judi milik WNI yang konsetrasinya terbesar ada di Kota Sihanoukville.

Ia pun menyebut contoh Holiday Palace dan Kompong Dewa Resor sebagai entitas bisnis perjudian yang dikelola investor Indonesia.

Pihak regulator Kamboja dapat memberikan lisensi tersebut kepada pebisnis judi dengan syarat pebisnis yang bersangkutan harus juga mendirikan kasino darat (landed casino).

Membesarnya ekosistem bisnis judi di Kamboja, yang turut melibatkan investasi Indonesia itu, turut menumbuhkan usaha sampingan pendukung dari WNI.***

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x