Ada Sentimen Suku Bunga BI dan Fed, Tiga Saham Ini Layak Trading

- 18 Maret 2024, 10:23 WIB
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK
Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta. Foto: Lucius GK /

SEPUTAR CIBUBUR - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan Jumat, 15 Maret 2024 ditutup melemah -1,42% ke level 7.328. Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan pelemahan IHSG tertopang sektor IDXENERGY dan IDXFINANCE yang menjadi top losers dan sektor IDXTRANS dan IDXNONCYC yang menjadi top gainers-nya.

Pada minggu lalu ada sejumlah sentimen yang memengaruhi laju IHSG yakni data ekonomi AS, neraca dagang Februari, All Time High baru IHSG dan pergerakan using.

Data ekonomi AS yang memengaruhi IHSG yakni inflasi AS naik 0,1% ke level 3,2% YoY atau lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya dan konsensusnya di level 3,1%, Indeks Harga Produsen (PPI) AS yang naik ke level 0,6% MoM di Februari 2024 atau lebih tinggi dari konsensusnya di level 0,3% dan Retail Sales AS naik ke level 0,6% MoM pada Februari 2024 meski masih di bawah konsensusnya yang berada di 0,8%.

Terkait neraca dagang Februari tercatat surplus US$0,87 miliar yang menandai surplus 46 bulan beruntun. Surplus terjadi arena nilai ekspor lebih besar daripada impor. Nilai ekspor tercatat US$19,31 miliar dan nilai impor US$18,44 miliar.

Baca Juga: IPOT Rekomendasikan 3 Saham untuk Trading

"Terkait All Time High baru IHSG pada minggu lalu, IHSG mencapai rekor tertinggi sepanjang masa baru pada level 7.454 pada Kamis 14 Maret 2024 didukung oleh kenaikan saham banking karena sentimen dividen dari perbankan besar BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI," terang Angga.

Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier
Aplikasi IPOT. Foto: Indo Premier
Pergerakan asing juga menjadi sentimen IHSG pada pekan lalu, dimana arus dana asing cukup fluktuatif dengan net buy 3 hari perdagangan sebesar 945 miliar. Pada Kamis net buy sebesar 1,8T dan di Jumat ditutup net sell 1,6T saat rebalancing FTSE. Selain itu, ex-date dividen dari BBRI dan BBNI juga turut andil dalam arus keluar asing.

Berbicara tentang prospek market pada minggu ini 18-22 Maret 2024, Angga mengimbau para trader memerhatikan sentimen suku bunga BI dan Fed serta Ex-Date Dividen BMRI dan jadwal dividen BBCA.

Angga menjelaskan BI Rate akan dipertahankan pada level 6,00% pada 1H 2024 dan baru mulai turun pada 2H 2024 sejalan dengan bauran kebijakan moneter yang diterapkan BI untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran modal, sementara FED Rate diprediksi tetap sesuai dengan prediksi yang akan turun di Juni atau Juli 2024 karena data inflasi yang belum mencapai target 2% the Fed.

Ia menambahkan Ex-Date Dividen BMRI sebagai salah satu saham dengan kapitalisasi pasar terbesar ke-4 di IHSG tentunya akan berdampak ke gerak IHSG yang dapat ikut terseret turun.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x