SEPUTAR CIBUBUR - Vaksin COVID-19 AstraZeneca dalam sejumlah pernyataan di jejaring sosial Twitter, disebut sebagai pemicu munculnya cacar monyet.
Klaim itu dikaitkan dengan kandungan vektor adenovirus simpanse yang dilemahkan dalam vaksin AstraZeneca.
Salah satu narasi tentang cacar monyet itu dimuat dalam kiriman pemilik akun Twitter bernama @irishcatholic16 pada 19 Juni 2022.
Baca Juga: Korut Diam Ditawari Bantuan Vaksin oleh Amerika Serikat
Baca Juga: Penelitian Terbaru Temukan Efek Samping Vaksin Pfizer Diduga Sebabkan Gejala Hepatitis
Berikut isi narasinya yang telah diubah menggunakan Bahasa Indonesia:
"Cacar monyet dibuat dari vaksin AstraZeneca karena vaksin tersebut mengandung virus
simpanse..".
Namun, benarkah vaksin AstraZeneca jadi pemicu wabah cacar monyet saat ini?
Penjelasan:
Baca Juga: Indonesia Kembali Terima Vaksin AstraZeneca dari Jepang, Total 2,72 Juta Dosis
Seorang ahli epidemiologi Universitas Katolik Korea Profesor Yoo Jin-hong menjelaskan
adenovirus simpanse yang digunakan dalam vaksin AstraZeneca telah dimodifikasi untuk
mencegah bereplikasi, sehingga tidak berbahaya dan menyebabkan penyakit pada manusia,
sebagaimana dilaporkan AFP.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan virus cacar monyet termasuk
dalam kelompok yang disebut "Orthopoxvirus" atau virus penyebab cacar dan cacar sapi.
Sementara, adenovirus menyebabkan gejala flu biasa atau seperti flu hingga radang perut.
Ahli penyakit menular di Gachon University Gil Medical Center Profesor Eom Jung-shik juga
menegaskan vaksin tidak dapat menghasilkan virus baru di dalam manusia dan menyebabkan sesuatu seperti cacar monyet.
Dengan sejumlah bantahan tersebut, klaim vaksin AstraZeneca jadi pemicu wabah cacar monyet saat ini dapat dikategorikan sebagai informasi menyesatkan.***