Waspada Dampak Penyakit Thalasemia

- 31 Mei 2021, 23:00 WIB
Pasien penderita Thalasemia sedang melakukan transfusi darah di UGD RSUD Banyumas. Sebab, Instalasi Terpadu Thalasemia rusak sejak gempa 2017.*/EVIYANTI/PR
Pasien penderita Thalasemia sedang melakukan transfusi darah di UGD RSUD Banyumas. Sebab, Instalasi Terpadu Thalasemia rusak sejak gempa 2017.*/EVIYANTI/PR /Eviyanti/

SEPUTAR CIBUBUR - Konsultan Hematologi-Onkologi Anak dr Sri Mulatsih SpA(K) MPH mengatakan, penyakit Thalasemia masih belum ada obatnya sehingga tidak bisa dianggap remeh. Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang diturunkan dari salah satu atau kedua orang tua.

Kelainan ini bisa membuat penderita mengalami anemia atau kurang darah. Hal inilah yang harus diwaspadai karena Thalasemia dapat menyebabkan komplikasi seperti gagal jantung, tumbuh kembang terhambat, gangguan hati dan ginjal hingga kematian.

“Pengobatan yang diberikan untuk penyintas Thalasemia bisa dilakukan dengan transfusi darah dan pemberian kelasi besi secara rutin untuk meningkatkan harapan dan kualitas hidup lebih baik,” ungkap dr Sri dalam keterangan resmi, Senin, 31 Mei 2021.

Baca Juga: Bermain Jadi Kebutuhan Utama Anak

Sementara itu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan RI, dr Cut Putri Arianie MH.Kes mengatakan, penyakit Thalasemia membutuhkan perhatian khusus. Sebab, menurut data dari Yayasan Thalassemia Indonesia sudah hampir 11.000 ribu penyandang Thalasemia dengan pembawa sifat sendiri sekitar 6-10% jumlah penduduk Indonesia. Selain itu bagi keluarga yang memiliki anak penyandang Thalasemia juga perlu diperhatikan. Sebab, akan menimbulkan dampak psikologi dan ekonomi yang cukup berat.

“Sebab, orang tua harus melihat anaknya melakukan transfusi darah seumur hidup dengan kebutuhan biaya yang cukup besar karena belum semua fasilitas kesehatan mendukung dalam melakukan transfusi darah dan juga jarak fasilitas kesehatan dengan rumah penyandang Thalasemia yang kadang membutuhkan perjalanan yang cukup jauh,” tambah dr Cut Putri.

Dalam penanggulangan penyakit Thalasemia ini, menurut dr Cut Putri, pemerintah telah menerapkan tiga pilar yaitu promosi kesehatan, deteksi dini, dan penanganan khusus. Untuk promosi kesehatan dilakukan dengan memberikan informasi kepada masyarakat tentang penyakit Thalasemia bagaimana mencegah dan mengobati.

Baca Juga: Lady Rocker Jualan Lontong Sayur Mertua

Untuk deteksi dini dilakukan khususnya pada orang terdekat penyandang Thalassemia. Dan, terakhir untuk penanganan khusus biasanya dilakukan di rumah sakit.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x