Baca Juga: Indonesia Kembali Terima Vaksin AstraZeneca dari Jepang, Total 2,72 Juta Dosis
Seorang ahli epidemiologi Universitas Katolik Korea Profesor Yoo Jin-hong menjelaskan
adenovirus simpanse yang digunakan dalam vaksin AstraZeneca telah dimodifikasi untuk
mencegah bereplikasi, sehingga tidak berbahaya dan menyebabkan penyakit pada manusia,
sebagaimana dilaporkan AFP.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menyatakan virus cacar monyet termasuk
dalam kelompok yang disebut "Orthopoxvirus" atau virus penyebab cacar dan cacar sapi.
Sementara, adenovirus menyebabkan gejala flu biasa atau seperti flu hingga radang perut.
Ahli penyakit menular di Gachon University Gil Medical Center Profesor Eom Jung-shik juga
menegaskan vaksin tidak dapat menghasilkan virus baru di dalam manusia dan menyebabkan sesuatu seperti cacar monyet.
Dengan sejumlah bantahan tersebut, klaim vaksin AstraZeneca jadi pemicu wabah cacar monyet saat ini dapat dikategorikan sebagai informasi menyesatkan.***