Industri Rekaman Inggris Dulang Pendapatan Rp 10,4 Triliun

- 16 Juni 2021, 22:53 WIB
 Coldplay.
Coldplay. /Release / Moreschick

SEPUTAR CIBUBUR – Musisi Dua Lipa, Coldplay, dan The Beatles membantu industri rekaman Inggris mendulang pendapatan  519,7 juta poundsterling atau setara Rp 10,4 triliun (kurs Rp 20.116) di luar negeri pada tahun lalu.

Angka itu merupakan rekor tertinggi yang pernah tercatat. Pendapatan ekspor musik dari musisi Inggris tersebut tumbuh sebesar 6% dibandingkan 2019.

“Hal itu dibantu oleh pertumbuhan streaming musik yang eksplosif,” kata asosiasi label rekaman asal Inggris, British Phonographic Industry (BPI) seperti dilansir BBC, Rabu, 16 juni 2021.

Baca Juga: Malas Bergerak Picu Nyeri Sendi dan Otot

Satu dari 10 lagu yang dialirkan secara global berasal dari Inggris, dengan 300 artis Inggris yang menerima 100 juta streaming atau lebih. Dua Lipa's Don't Start Now adalah hits Inggris terbesar pada 2020. Lagu tersebut diputar sebanyak 1,62 miliar kali secara total. Sementara albumnya yang memenangi Brit Award bertajuk Future Nostalgia adalah album terlaris ke-10 tahun ini.

Rekor kedua dicetak Harry Styles melalui album Fine Line yang menjadi album terlaris kelima di dunia 2020. Terlepas dari pencapaian ini, tidak ada artis Inggris yang masuk dalam daftar 10 besar terlaris 2021 dari semua daftar. Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan Inggris untuk menciptakan superstar global di pasar yang semakin kompetitif.

Sebaliknya, daftar itu dipimpin oleh band pop Korea BTS, dengan artis lainnya berasal dari Amerika Utara, termasuk The Weeknd, Billie Eilish dan Taylor Swift.

Baca Juga: Berjalan Kaki Bermanfaat untuk Kesehatan Tubuh

Menurut BPI, Inggris masih merupakan negara pengekspor musik terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat, tetapi pangsa pasar globalnya telah turun dari 17% pada 2015 menjadi 10% tahun lalu.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah