Vision+ Ulas Kisah Content Creator Tanah Air

- 18 Juni 2021, 22:32 WIB
Rani Ramadhany
Rani Ramadhany /Google

Cameo Project sebagai salah satu pionir content creator YouTube di Indonesia pun dinilai dapat memberikan point of view yang jitu dari para pegiat konten.

Sutradara sekaligus CEO Cameo Project, Martin Anugrah mengatakan sebuah kebanggaan bagi pihaknya untuk dapat membuat sebuah konten docuseries yang menceritakan tentang sahabat-sahabat sesama content creator dari awal hype YouTube yang belum diulas oleh siapa pun.

Baca Juga: Buka Hasil TWK Melalui Instrumen Pengadilan, Ini Kata Kepala BKN Bima

Dituangkan dalam 10 episode, Beyond Creator: Indonesian Youtuber akan membedah kisah perjalanan para content creator dalam beberapa judul episode, mulai dari The Evolution, A New Benchmark, Inner Sound, More Than Words The Storytellers, Inside Out, The Journey, The Supernatural, More Than Just A Game, One of A Kind.

"Semua episode tersebut akan diisi oleh para narasumber dari creator-creator terkenal Indonesia yang akan berbagi pengalaman mereka di dunia YouYube, sebut saja ChandraLiow, Nessie Judge, Eka Gustiwana, Marlo Ernesto, SkinnyIndonesian24," tambah dia.

Salah satu content creator dan drummer, Rani Ramadhany mengaku senang dan antusias terlibat dalam docuseries Vision+. Dia pun berpesan kepada para Youtuber zaman now. Pertama, tetap original dalam membuat konten.

Baca Juga: Investor Besar Didorong Gandeng UMKM

"Kedua tanggung jawab. Artinya content creator atau public figure di platform mana saja ketika sadar sudah memiliki audience, follower atau subscriber yang banyak harus bisa lebih bertanggung jawab atas konten itu,” ulas Rani yang juga menjadi Finalis Asia’s Next Top Model S3 ini.

Alasannya penonton tidak bisa ditahan untuk bisa mengakses konten itu. “Walau sudah diberitahu untuk 18 tahun ke atas tapi kita tidak tahu siapa yang mengakses karena anak di bawah 18 tahun juga bisa mengakses. Jadi tolong untuk bertanggung jawab. Juga yang ketiga, untuk berpikir dua kali sebelum memproduksi. Semoga kita bisa membuat konten yang bermanfaat, entah mengedukasi atau informasi, atau ilmu. Kalau tidak bisa memenuhi tiga unsur tadi, setidaknya konten itu bisa menghibur in the good way,” papar Rani.

Perihal fenomena public figure yang pindah ke jalur YouTube juga tak lepas dari pengamatan para Youtuber, termasuk Rani Ramadhany. Dia menilai hal itu bagian dari kebebasan dalam berkarya dan dalam mengakses platform yang ada. Sebenarnya tidak ada salahnya. Tapi, keresahan yang dirasakannya sama dengan content creator yang lain adalah permasalahan di algoritma.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah