Iwan Wiradz yang memiliki dasar ilmu musik tradisional Sunda, karawitan, menceritakan karakter melodi musik Sunda dan Jawa. Ia mencontohkan proses membuat kolaborasi musik etnik dan musik barat dengan memainkan alat tradisional kecapi dan kendang, dan alat perkusi musik barat bongo.
Baca Juga: Inilah Jadwal Konser dan Festival Musik Sepanjang Tahun 2023 di Indonesia
“Bagaimana kita menggabungkan musik barat dengan nada diatonis dan musik tradisional dengan nada pentatonik atau lima nada. Nada pentatoni itu ada minor ada yang mayor yaitu salendro dan pelog,” papar Iwan.
Untuk membuat kolaborasi, jelas Iwan, tidak boleh ada upaya saling memaksakan. “Musik itu ada tiga unsur yaitu ritem, melodi, dan harmoni Nah, tiga unsur inilah yang kita manfaatkan agar bisa berkolaborasi. Selain itu kita bisa tambahkan unsur ornamen untuk memasukkan ciri khas etniknya,” ujarnya.
Selain VT dari Iwan Wiradz, dalam kesempatan itu, Yuyu Koswara mengajak 2 pengunjung untuk mencoba menyanyikan lagu tradisional Sunda Hariring.
Sesi belajar menyanyi ini cukup seru dan menarik. Dua relawan cewek dan cowok itu meski tidak bisa bertutur Sunda, setelah diajari bait demi bait akhirnya dapat menyanyikan lagu Sunda hingga tuntas.
Baca Juga: Simak Top 10 Tangga Lagu Teratas Musik Indonesia di Platform Youtube Sampai Minggu 7 Agustus 2022
Oleh karena itu, Yuyu Koswara mengajak orang tua yang masih memiliki anak usia sekolah memberi pengertian agar tidak hanya suak musik barat atau pun K-Pop, namun juga harus mengenal syukur-syukur mencintai musik bangsa sendiri.