Sejarah Gereja Tiberias Indonesia yang Berkembang Pesat Hingga ke Mancanegara

6 Mei 2022, 10:50 WIB
Gereja Tiberias Indonesia yang Berkembang Pesat Hingga ke Mancanegara /

SEPUTAR CIBUBUR - Gereja Tiberias Indonesia (GTI) berdiri pada 17 Agustus 1990.

Gereja Tiberias Indonesia (GTI), atau Tiberias Ministry adalah salah satu sinode gereja Kristen Protestan di Indonesia.

Salah satu ciri khas dari pelayanan Gereja Tiberias Indonesia (GTI) adalah pelayanan Kesembuhan Ilahi melalui Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan.

Baca Juga: Berikut Profil Pendeta Yesaya Pariadji, Salah Satu Tokoh Fenomenal Gereja Karismatik di Indonesia Abad 20-21

Gereja Tiberias Indonesia merupakan gereja pewahyuan yang diperintahkan oleh Tuhan Yesus kepada Pendeta Yesaya Pariadji.

Tugas Gereja Tiberias adalah untuk membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan Allah yang Maha Kuasa dan hal ini dibuktikan melalui mujizat-mujizatNya.

Menurut Pendeta Yesaya Pariadji, Firman Allah bukan terdiri atas kata-kata, tetapi kuasa, bahwa Firman Allah lebih dari seluruh ilmu pengetahuan manusia, bahwa manusia harus hidup dalam pertobatan, harus hidup dalam kekudusan agar layak berdiri di hadapanNya dan pesta di Kerajaan Sorga.

Baca Juga: Tokoh Karismatik Pendeta Yesaya Pariadji Tutup Usia, Mantan Pebisnis Sukses yang Mendirikan Gereja Tiberias

Sebelum berdiri sendiri sebagai sebuah sinode, Tiberias merupakan salah satu jemaat yang tergabung dalam wadah sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI), sehingga disebut GBI Tiberias.

Pendeta Yesaya Pariadji bersama dengan istrinya Darniaty Pariadji mengawali Gereja Tiberias Indonesia dengan memulai sebuah persekutuan doa pada tahun 1986.

Persekutuan doa inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya Gereja Tiberias Indonesia (GTI) yang hingga kini memiliki jutaan jemaat.

Baca Juga: Wapres dan Menteri PUPR Tinjau Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta

Saat itu, Pendeta Yesaya Pariadji menjual aset-aset berharganya untuk kemudian mendirikan Gereja Bethel Indonesia Jemaat Tiberias.

Setelah adanya keputusan dari sinode GBI, bahwa nama-nama jemaat seperti Tiberias ini harus dihilangkan, kemudian Pendeta Yesaya Pariadji, sebagai gembala sidang GBI Tiberias, memisahkan diri dan membentuk sinode sendiri (Gereja Tiberias Indonesia).

Baca Juga: Anies Terima Persembahan Kurma dari Pendeta Gilbert: Pesannya Bantu Petani Palestina

Gereja Tiberias mempunyai beberapa lembaga yang dibawahi oleh gereja seperti STT Tiberias (Roxy) dan Sekolah Alkitab Tiberias.

Gereja Tiberias Indonesia mempunyai wadah pelayanan untuk kaum muda dengan nama "Boanerges Youth Ministry", berpusat di GTI cabang Balai Sarbini, Jakarta.

Gereja Tiberias Indonesia diketahui berkembang dengan cukup pesat, memiliki jemaat hingga jutaan orang.

Saat ini Gereja Tiberias Indonesia (GTI) memiliki cabang di beberapa kota, antara lain Jakarta, Manado, Bandung, Surabaya, Batam, Bali, Makassar, Semarang, Medan, Pontianak.

Gereja Tiberias juga sudah memiliki cabang di luar negeri, yaitu di Singapura dan Australia.***

Editor: Danny tarigan

Tags

Terkini

Terpopuler