Renungan Malam Kristiani: Belajar Merasa Puas

5 Desember 2022, 17:31 WIB
Renungan Malam Kristiani: Belajar Merasa Puas /Pixabay/Pexels

SEPUTAR CIBUBUR- Pembacaan Alkitab malam ini diambil dari Filipi 4 ayat 11 tertulis demikian:

“Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan.”

Rasa cukup itu datang dari hati. Selama hati kita tidak pernah merasa cukup maka kita tidak akan pernah merasa puas.

Baca Juga: Menteri Basuki Dampingi Presiden Jokowi, Rekonstruksi Pascagempa Cianjur Dimulai, Pulihkan Ekonomi Warga

Ada satu kebiasaan yang terjadi dimana orang berusaha untuk mendapatkan uang terlebih dulu lalu kemudian mengupayakan untuk mengembalikan.

Sebagai contoh orang yang baru diterima menjadi pegawai negeri sipil menggadaikan SK PNSnya untuk mendapatkan uang pinjaman dari bank.

Atau orang yang baru diterima bekerja di sebuah perusahaan menggadaikan surat kontrak kerjanya atau apapun miliknya untuk mendapatkan pinjaman.

Begitu juga orang-orang yang baru saja mendapatkan orderan untuk mengerjakan suatu proyek dengan segera mengajukan pinjaman untuk memenuhi keinginannya.

\Baca Juga: Kemnaker Buka Akses Pemagangan di Korea

Pekerjaan yang sudah didapat dan seharusnya disyukuri dikemudian hari malah menjadi tidak disyukuri dan dianggap sebagai beban akibat dari beban hutang yang menjerat.

Kita semua perlu belajar untuk mencukupkan diri supaya tidak tergoda untuk berhutang  atau meminjam demi memenuhi berbagai keinginan hati kita atau untuk menyaingi orang lain yang ada di sekeliling kita.

Terjemahan lain dari ayat diatas berbunyi demikian “Aku mengemukakan ini bukan karena aku berkekurangan sebab aku sudah belajar merasa puas dengan apa yang ada.”

Baca Juga: Puan dan Pimpinan Parlemen Qatar Bahas Sejumlah Isu

Penekanan dari ayat ini adalah agar kita belajar merasa puas dan dengan demikian selaras dengan itu kita belajar untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada.

Jangan memaksakan diri sehingga menggadaikan hari depan. Ada banyak orang berpendapat kalau tidak berhutang maka tidak akan bisa memiliki.

Pendapat ini tidak tepat. Mengapa harus memiliki kalau kita belum sanggup, dan mengapa harus berhutang kalau kita pun pada hakekatnya tidak memilikinya.

Sebenarnya banyak orang yang pada dasarnya tidak berkekurangan dari segi pekerjaan, punya pekerjaan yang baik.

Baca Juga: Lowongan Kerja Pada BUMN 2022 Simak Syarat, Kriteria dan Jadwal Seleksinya

Dari segi penghasilan punya gaji yang cukup tapi setiap hari selalu saja mengeluh dan merasa kurang karena beban hutang yang menumpuk dan ada begitu banyaknya keinginan.

Mari kita belajar untuk merasa puas dengan apa yang ada. Belajarlah untuk mencukupkan diri. Syukuri pekerjaan kita dan jangan mengambil sesuatu yang seharusnya kita terima di depan hanya demi untuk memenuhi keinginan kita di masa kini.

Andalkanlah Tuhan dalam segala sesuatu. Kalau kita punya keinginan atau pun kebutuhan sampaikan itu kepada Tuhan dan naikkanlah permohonan itu dengan ucapan syukur.

Tuhan sanggup melimpahkan berkatnya bagi kita asalkan kita sabar dan setia dalam mengandalkanNya.

Mari mulailah adakan perubahan kalau kita ingin terlepas dari beban. Salah satu yang perlu kita lakukan adalah belajar mencukupkan diri, belajar merasa puas dengan apa yang ada.

Tidak perlu gengsi-gengsian, rendahkan diri kita dan hati kita. Kebahagiaan bukanlah karena berapa banyak yang kita miliki tapi karena hati yang bersyukur dan puas dalam setiap keadaan.

Bersukacitalah dalam Tuhan, bersyukurlah untuk setiap berkatNya. Tuhan itu baik, sungguh sangat baik dan Tuhan akan selalu baik buat kita.

Di dalam Tuhan kita merasa cukup, di dalam Tuhan kita merasa puas, jangan kuatir dengan apapun juga. Serahkan semua kepada Tuhan karena Tuhan yang memelihara kita. ***

Sumber: Youtube Suara Injil

 

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler