SEPUTARCIBUBUR- Pembacaan Alkitab pada saat ini diambil dari kitab Kejadian 3 ayat 6 tertulis demikian:
“Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.”
Ada kisah tentang seorang pencari emas yang mendapatkan beberapa batu berharga yang mengandung emas didalamnya, dan ia menyimpan batu-batu itu didalam tasnya.
Bersama beberapa orang temannya yang juga berhasil mendapatkan batu-batu mengandung emas dan membawanya di dalam tas, mereka memutuskan pulang kembali ke tempat tinggal mereka.
Tapi perjalanan kembali harus melewati sungai yang cukup lebar, dalam dan deras. Satu per satu mulai berenang menyeberang dan menghadapi perjuangan berat untuk sampai di tepian.
Akhirnya mereka memutuskan untuk melepaskan tas yang ada di punggung dan berenang serta berhasil selamat sampai ke seberang.
Tapi seorang lainnya tetap mempertahankan tas berisi batu-batu emas sambil berusaha berenang dengan upaya yang sangat keras.
Teman-temannya berteriak menyuruhnya melepaskan tas itu tapi ia tidak mau, dan meskipun sudah berulang kali disuruh melepaskan tasnya, ia tetap bersikukuh berenang sambil membawa tas.
Akibatnya fatal, ia tenggelam ke dasar sungai bersama dengan tas berisi batu-batu emas.
Seringkali dosa begitu menarik dan nampak begitu berharga sehingga kita mempertahankan dan tidak mau melepaskannya.
Padahal tanpa kita sadari dosa itu menarik kita ke dalam jurang kebinasaan.
Dalam Kejadian pasal 3 ini terdapat kisah kejatuhan manusia ke dalam dosa. Hal ini dimulai dengan godaan dari iblis yang menyamar dalam rupa ular.
Godaan itu dilontarkan terhadap Hawa. Strategi iblis yang pertama adalah menggunakan firman Tuhan tapi memutarbalikannya yang membuat Hawa bingung dan berpikir.
Strateginya yang kedua adalah menawarkan keuntungan, dan strategi yang ketiga adalah menggodanya dengan menggunakan daya tarik.
Tertulis dalam ayat 6 ini Hawa melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati dan memberi pengertian.
Perhatikanlah bagaimana kuatnya daya tarik dosa yang membuat Hawa tergoda dan akhirnya terjatuh.
Kita perlu waspada dengan segala sesuatu yang menarik dalam pandangan mata kita dan segala sesuatu yang menarik menurut pikiran kita serta segala hal yang menarik hati kita.
Kita perlu menimbang dengan firman Tuhan apakah hal yang menarik itu adalah dosa yang akan membuat kita jatuh ataukah sesuatu yang berkenan kepada Tuhan.
Dosa pada umumnya mempunyai daya tarik yang begitu kuat sehingga banyak orang yang tidak tahan dan terseret karenanya.
Seorang yang terlibat kasus korupsi pernah berkata bahwa seharusnya ia tidak mengambil uang yang ditawarkan kepadanya.
Karena hal itu justru membuatnya sengsara dan reputasinya hancur. Tapi mengapa waktu itu ia menerima? Tidak lain adalah karena uang itu begitu menarik hatinya.
Seorang wanita yang berselingkuh mengakui bahwa ia begitu menyesali perbuatannya dan merasa heran mengapa dulu ia begitu bodoh sehingga tertarik untuk menjalin hubungan dengan pria yang sudah beristeri.
Masih di awal tahun baru ini mari kita jaga diri kita dengan firman Tuhan. Godaan yang akan datang begitu banyak tapi kita harus tetap kuat dan terus berpegang pada firmanNya.
Daya tarik dosa akan begitu memukau dan dapat menjebak kita bila kita tidak menjaga hati untuk mengasihi Tuhan dengan sungguh.
Ingatlah bahwa dosa tidak akan membawa kebaikan bagi kita. Dosa hanya akan menghancurkan hidup kita. Karena itu mari taat dan jangan lupakan firman Tuhan.
Kasihilah Tuhan dengan segenap hati kita. Ketika kita mengasihinya kita pasti tidak akan mau mengkhianatinya dengan berbuat dosa.
Tapi kita akan selalu taat dan setia. Kasih karunia Tuhan akan menolong kita untuk senantiasa hidup dalam kebenaranNya.***
Sumber: Youtube Renungan Malam