Penyesatan Terbesar, Amerika Serikat Terbitkan Alkitab Bagi LGBT

23 Mei 2023, 11:03 WIB
Penyesatan Terbesar, Amerika Serikat Terbitkan Alkibat Bagi LGBT /

SEPUTAR CIBUBUR- Di tengah perdebatan soal perkawinan sesama jenis belakangan ini,mungkin belum banyak yang tahu bahwa Amerika Serikat telah menerbitkan sebuah buku yang diklaim sebagai Alkitab pertama bagi kaum LGBT pada tahun 2017 lalu.

Mengutip Surat kabar the Daily Mail beberapa waktu lalu, sang penyunting buku bernama Alkitab Ratu James itu merupakan penerbitan kembali Alkitab Raja James yang telah diterjemahkan dengan muatan untuk mencegah salah tafsir firman Tuhan.

Kata Homoseksualitas disebut pertama kali dalam Alkitab edisi revisi pada 1946.

Baca Juga: Dianggap Vulgar, Negara Bagian AS Larang Alkitab di Sekolah

Baca Juga: Bukan Hanya Startup, Unicorn Kini Jadi Simbol LGBT

Sebelumnya kata itu tak pernah disebut dalam penerbitan Alkitab.

“Alkitab” seharga Rp337 ribu itu diterbitkan, dicetak, dan disebarluaskan di Amerika.

Situs penjualan buku itu di Internet mengatakan: "Anda tak bisa memilih jenis kelamin ketika dilahirkan, tapi Anda bisa memilih Yesus. Sekarang Anda bisa memilih Alkitab."

Buku itu kini dijual di Internet, termasuk di situs amazon.com tapi tanpa pencantuman nama penerbit, penyunting, dan penerjemah.

Baca Juga: MUI Kecam Pernyataan Mahfud MD Soal LGBT

Baca Juga: Unicorn Disebut dalam Alkitab?, Begini Penjelasannya

Di situs buku itu hanya tertulis pengarang buku adalah Tuhan dan kontributornya Yesus

Kepala Studi dan penerjemah Alkitab di Kampus Wheaton, Douglas J. Moo mengatakan, penyuntingan Alkitab Ratu James itu tidak sepenuhnya akurat.

"Hanya beberapa Alkitab terjemahan bahasa inggris menggunakan kata homoseksualitas atau homoseksual. Dalam sejarah terjemahan Alkitab terdahulu ke dalam bahasa Inggris, kata itu kini merujuk pada hubungan homoseksual."

Baca Juga: Miris, FIlm Kartun Anak My Little Pony Perkenalkan Karakter Lesbian

Baca Juga: Joe Biden Sahkan UU yang Melindungi Pernikahan Sejenis di AS yang Selama ini Ditabukan Para Senator

Tidak hanya itu, seorang pendeta di Selandia Baru baru-baru ini dikecam lantaran memasang poster di dinding gereja di Kota Auckland dan menyebut Yesus adalah seorang gay.

Pendeta Glynn Cardy dari Gereja St Matthew di Auckland mengatakan homoseksualitas belum pernah disebut hingga tahun 1800-an.

Jika kata itu muncul dalam Alkitab dan sejumlah dokumen lain maka itu salah terjemahan.

"Faktanya kita tidak tahu orientasi seksual Yesus. Beberapa ahli mencoba mengatakan Yesus itu gay.".***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler