Renungan Malam Kristiani: Teman yang Bawa Berkat

20 Desember 2023, 19:39 WIB
35 contoh soal UAS PAS Geografi kelas 12 semester 1, cocok untuk latihan soal bersama teman /PEXELS/Pavel Danilyuk

 

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan kita pada saat ini terdapat dalam 2 Tawarikh 18:1 tertulis demikian:

“Ketika Yosafat kaya dan sangat terhormat, ia menjadi besan Ahab.”

Jangan salah memilih orang dengan siapa kita bergaul karena orang itu bisa saja punya maksud yang jahat dan ingin mencelakakan kita.

Berjalanlah dalam pimpinan Tuhan dan taati firmanNya serta tuntunanNya supaya kita terhindar dari marabahaya.

Baca Juga: Setor PAD Rp23 Miliar, Wilmar Nabati Indonesia Diapresiasi Pemkab Gresik

Bukan sembarangan ayat di atas ditulis tapi ada maksud yang terkandung di dalamnya. Bukan hanya karena kebenaran sejarah namun ada hal-hal yang penting untuk kita perhatikan.

Apa yang diungkapkan disini sebenarnya mengundang tanda tanya bagi kita “Mengapa raja Yosafat yang baik bisa menjadi besan dari raja Ahab?”

Apakah Yosafat tidak tahu bagaimana sifat jahat dari Ahab dan juga sifat yang begitu jahat dari isterinya yaitu ratu Isebel?

Baca Juga: Komda APHI Kalteng Punya Gedung Kantor Baru, Dukung Daya Saing Industri Kehutanan

Pernikahan pada jaman itu umumnya dilakukan berdasarkan perjodohan dari orang tua. Raja Yosafat menerima pinangan dari raja Ahab untuk menikahkan anak-anak mereka.

Mungkin dalam pikiran Yosafat hal itu baik untuk memperkuat kerajaanNya dan untuk membawa kedamaian serta kesejahteraan bagi dirinya.

Tapi Yosafat tidak menyadari bahwa Ahab mempunyai sifat yang tidak baik dan sangat membahayakan keselamatan Yosafat baik jasmani maupun secara rohani. Sifat jahat dari Ahab nampak dari beberapa tindakannya.

Pertama, ia mengajak Yosafat untuk memerangi Ramot Gilead padahal sebenarnya itu tidak dikehendaki Tuhan untuk dilakukan.

Kedua, ketika nabi Mikha menyampaikan bahwa rencana perang itu tidak baik dan hanya akan membawa kekalahan, raja Ahab malah berusaha untuk membuat Yosafat tidak mempercayai suara Tuhan melalui nabi Mikha.

Ketiga, Ahab menyamar sebagai pasukan biasa dan sebaliknya menyuruh Yosafat  untuk memakai pakaian kebesaran sebagai raja.

Hal ini dimaksudkan oleh Ahab supaya Yosafatlah yang nampak sebagai raja dan akan terbunuh sedangkan Ahab bisa lolos dari target sasaran serangan dari musuh. Siasat Ahab ini hampir saja membuat Yosafat mati terbunuh tapi Tuhan menolong Yosafat.

Apa yang menjadi pesan buat kita adalah kita harus berhati-hati dengan siapa kita bergaul. Sebab hal itu dapat mempengaruhi keadaan hidup kita.

Jangan sampai kita terjerumus ke dalam godaan dan tipu daya orang-orang jahat yang hanya ingin menyeret kita ke dalam dosa dan kebinasaan.

Tidak sedikit orang yang terperdayai oleh orang-orang yang hanya punya niat jahat dan maksud yang tidak baik.

Pilihlah teman yang berdampak berkat dan kebaikan bagi kita. Di saat kekayaan dan kehormatan menghampiri akan ada banyak juga orang yang berusaha mendekati. Hati-hatilah dalam keadaan yang demikian.

Ketaatan kepada Tuhan adalah kunci keselamatan. Yosafat sebenarnya adalah seorang raja yang baik dan taat kepada Tuhan.

Tapi ia tergelincir karena mengikuti Ahab. Ia tidak menyadari bahwa Ahab memperdayainya dengan tujuan yang sangat membahayakan.

Dengarkanlah selalu firman Tuhan dan ikutilah tuntunanNya melalui Roh Kudus di dalam hidup kita.

Jangan sampai kita terpesona dengan penampilan, janji-janji palsu dan berbagai rayuan. Jangan melangkah karena menginginkan keuntungan semata yang akhirnya hanya akan menjerumuskan kita ke dalam kesengsaraan.

Kalau ada diantara kita yang telah melakukan kesalahan, mari datang kepada Tuhan. Tuhan adalah penolong dan penyelamat kita. Dia setia dan mau mengampuni serta memulihkan keadaan kita. ***

 

Sumber: Youtube Renungan Malam

 

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler