Sejarah Gereja Tiberias Indonesia yang Berkembang Pesat Hingga ke Mancanegara

- 6 Mei 2022, 10:50 WIB
Gereja Tiberias Indonesia yang Berkembang Pesat Hingga ke Mancanegara
Gereja Tiberias Indonesia yang Berkembang Pesat Hingga ke Mancanegara /

Pendeta Yesaya Pariadji bersama dengan istrinya Darniaty Pariadji mengawali Gereja Tiberias Indonesia dengan memulai sebuah persekutuan doa pada tahun 1986.

Persekutuan doa inilah yang merupakan cikal bakal berdirinya Gereja Tiberias Indonesia (GTI) yang hingga kini memiliki jutaan jemaat.

Baca Juga: Wapres dan Menteri PUPR Tinjau Terowongan Silaturahmi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta

Saat itu, Pendeta Yesaya Pariadji menjual aset-aset berharganya untuk kemudian mendirikan Gereja Bethel Indonesia Jemaat Tiberias.

Setelah adanya keputusan dari sinode GBI, bahwa nama-nama jemaat seperti Tiberias ini harus dihilangkan, kemudian Pendeta Yesaya Pariadji, sebagai gembala sidang GBI Tiberias, memisahkan diri dan membentuk sinode sendiri (Gereja Tiberias Indonesia).

Baca Juga: Anies Terima Persembahan Kurma dari Pendeta Gilbert: Pesannya Bantu Petani Palestina

Gereja Tiberias mempunyai beberapa lembaga yang dibawahi oleh gereja seperti STT Tiberias (Roxy) dan Sekolah Alkitab Tiberias.

Gereja Tiberias Indonesia mempunyai wadah pelayanan untuk kaum muda dengan nama "Boanerges Youth Ministry", berpusat di GTI cabang Balai Sarbini, Jakarta.

Gereja Tiberias Indonesia diketahui berkembang dengan cukup pesat, memiliki jemaat hingga jutaan orang.

Saat ini Gereja Tiberias Indonesia (GTI) memiliki cabang di beberapa kota, antara lain Jakarta, Manado, Bandung, Surabaya, Batam, Bali, Makassar, Semarang, Medan, Pontianak.

Halaman:

Editor: Danny tarigan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah