4 Adab Menerima dan Memperlakuan Tamu dalam Islam

- 9 Juni 2022, 09:53 WIB
Ilustrasi adab menerima tamu dalam Islam
Ilustrasi adab menerima tamu dalam Islam /Istimewa

Senyum ceria merupakan ekspresi bahwa kita senang menyambut kedatangannya. “Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah”, demikian sabda Nabi SAW.

Baca Juga: Beda Kondisi Otak Pecandu Judi dan Orang Normal Saat Main Judi Slot Online, Dampaknya Ngeri

Rasulullah Saw juga memberikan teladan dengan selalu tersenyum ketika berbicara (HR. Ahmad no 20742). Beliau dikenal sebagai orang yang paling banyak senyumnya, sebagaimana hadits dari Abdullah bin Al Harits bin Jaz`i dia berkata;

“Aku tidak pernah melihat seseorang yang paling banyak senyumannya selain Rasulullah SAW.”(HR. Tirmidzi no 3574). Senyum kita melapangkan hati tamu dan membuat mereka merasa terhormat dan dihargai. Sapaan yang hangat akan lebih mencairkan suasana sehingga pertemuan menjadi lebih hangat dan akrab.

3. Manjamu Tamu dengan Baik

Dari Abu Suraih Al Ka’bi bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya dan menjamunya siang dan malam.” (HR Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah). Nabi Muhammad sendiri suka memberikan hidangan kepada tamu-tamu beliau.

Baca Juga: Indra Kenz Bebas dan Aset Dikembalikan? Bareskrim Beri Penjelasan Ini

Dari Al-Mughirah bin Syu’bah dia berkata: “Pada suatu malam saya pernah bertamu kepada Nabi SAW. Lalu beliau memerintahkan untuk diambilkan sepotong daging kambing besar. Setelah dipanggang, beliau mengambil sebilah pisau, lalu beliau memotong-motongnya untukku dengan pisau tersebut” (HR. Abu Daud no 160).

Terhadap tamu non muslim pun beliau menjamu. Dari Abu Hurairah berkata, “Seorang kafir datang bertamu kepada Rasulullah SAW. Maka beliau memerintahkan untuk mendatangkan seekor kambing untuk diperah, orang kafir itu lalu memimun perahan susunya. Lalu diperahkan dari kambing yang lain, dan ia meminumnya. Lalu diperahkan dari kambing lain lain, dan ia meminumnya lagi, hingga menghabiskan susu dari tujuh kambing. Keesokkan harinya orang itu masuk Islam. Rasulullah SAW menyuruh agar kambing beliau diperah. Dia pun minum air susunya, kemudian beliau memerahkannya lagi namun dia tidak sanggup menghabisinya. Sehingga Rasulullah SAW bersabda: “Seorang mukmin minum dengan satu usus sedangkan orang kafir minum dengan tujuh usus.” (HR. Malik no 1443).

Baca Juga: Ramalan Bunda Mustaini yang Meyakini Eril Masih Hidup dan Ada di Desa L, Mendadak Menjadi Viral

Halaman:

Editor: Erlan Kallo

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x