4 Adab Menerima dan Memperlakuan Tamu dalam Islam

- 9 Juni 2022, 09:53 WIB
Ilustrasi adab menerima tamu dalam Islam
Ilustrasi adab menerima tamu dalam Islam /Istimewa

SEPUTAR CIBUBUR - Kedatangan tamu adalah berkah bagi setiap muslim. Hendaknya tetamu-tetamu kita sambut dengan sebaik-baiknya agar pahala yang kita terima adalah pahala yang sebaik-baiknya.

Menurut Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2010 – 2015 Agus Sukaca menjelaskan 4 poin tentang adab menerima tamu, di antaranya:

1. Menerima Tamu dengan Baik

Tamu yang datang berkunjung ke rumah kita ada kalanya datang sendiri dan ada kalanya memang kita undang. Kedua-duanya hendaknya diterima dengan baik.

Rasulullah SAW adalah contoh teladan penerima tamu yang baik. Menerima dan memuliakan tamu merupakan bagian dari tanda keimanan, sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Abu Suraih Al Ka’bi bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga: Pemuka Agama Budha Buka Suara Soal Tiket Naik Borobudur Rp750 Ribu: Rakyat Kecil tak Akan Mampu

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya dan menjamunya siang dan malam, dan bertamu itu tiga hari, lebih dari itu adalah sedekah baginya, tidak halal bagi tamu tinggal (bermalam) hingga (ahli bait) mengeluarkannya.” (Kitab Bukhari no. 5670).

2. Menyambut Tamu dengan Baik

Ketika ada orang yang mengetuk pintu rumah atau memencet bel dan memberi salam adalah pertanda ada orang yang mau bertamu ke rumah kita. Hendaklah menjawab salam dan bersegera memberikan sambutan dengan membukakan pintu, senyum ceria, dan menyapa dengan ramah.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x