Renungan Malam Kristiani: Layani Keluarga

- 21 Oktober 2023, 19:49 WIB
Ilustrasi keluarga.
Ilustrasi keluarga. /Pixabay/jarmoluk/

Karena kemurtadan akan merajalela di jaman akhir sebagaimana yang telah dikatakan firman Tuhan, dan orang akan menjadi tidak peduli kepada nilai-nilai kebenaran. Kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin dan banyak orang akan kompromi dengan dosa.

Dalam ayat diatas yang terutama dan pertama yang harus kita prioritaskan adalah keluarga kita pribadi masing-masing.

Sebelum kita keluar melayani orang lain, kita harus bisa melayani keluarga kita. Kita harus bisa menjadi teladan dan contoh bagi keluarga kita sendiri dan kita dapat menjadi imam bagi keluarga.

Hal ini berlaku bukan hanya untuk pria tapi juga wanita. Suami dan isteri, ayah dan ibu hendaknya bersama-sama menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Suami dan isteri hendaknya saling mengasihi dan mengampuni satu sama lain.

Iblis tidak senang dengan keluarga yang harmonis. Iblis tidak mau ada yang bahagia dalam keluarga yang utuh, dan itu sebabnya iblis berusaha menghancurkan keluarga anak-anak Tuhan. Agar dengan demikian melumpuhkan efektifitas pelayanan.

Kita perhatikan dalam ayat ini tertulis kalau seorang tidak bisa memimpin keluarganya sendiri, bagaimana bisa ia dapat mengurus jemaat Tuhan.

Salah satu indikator dan syarat untuk dapat menjadi seorang pelayan Tuhan yang baik adalah dapat memimpin keluarga dengan baik.

Ini bukan berbicara tentang sikap otoriter dalam keluarga sehingga semua orang dalam keluarga menjadi takut.

Tapi sikap yang mengasihi, mengampuni dan memberikan teladan hidup yang baik dan penuh kasih, penuh kemurahan dan kebaikan serta pengampunan.

Syarat yang diberikan dalam ayat ini sangat keras dan tegas mengenai kualifikasi seorang pelayan Tuhan. Mengapa demikian?

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah