SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan kita pada saat ini terdapat dalam 2 Tawarikh 11:14 tertulis demikian:
“Sebab orang Lewi meninggalkan tanah penggembalaan dan milik mereka, lalu pergi ke Yehuda dan Yerusalem, oleh karena Yerobeam dan anak-anaknya melarang mereka memegang jabatan imam Tuhan.”
Seperti kapal tanpa kompas, hidup tanpa tujuan bagaikan sebuah pelayaran tanpa kepastian. Hidup tanpa tujuan seperti sebuah perjalanan tanpa makna.
Baca Juga: Hadapi Perubahan Iklim, Indonesia Kembangkan Blue Economy Berkelanjutan
Tanpa arah yang jelas kehidupan ini menjadi cenderung kehilangan fokus, membuat kita sulit merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai pemenuhan visi.
Tujuan memberikan landasan buat kita untuk mengarahkan kita dalam menggunakan waktu yang ada, tenaga dan usaha kita dengan lebih baik.
Dan tujuan membantu kita untuk tidak terjebak dalam hal-hal yang dapat menghalangi pencapaian dari misi yang Tuhan berikan.
Baca Juga: Proyek Energi Terbarukan Harus Libatkan Masyarakat, Terapkan Prinsip Berkelanjutan
Seringkali ada hal-hal yang mencoba untuk menghambat kita dalam mengerjakan tujuan hidup dan akibatnya kita harus memilih apakah harus berkorban dan mengejar tujuan atau membiarkan diri dalam keadaan dimana visi atau tujuan itu semakin menjauh.