Renungan Malam Kristiani: Keberhasilan dan Kegagalan Musa

- 16 Januari 2024, 18:00 WIB
Ilustrasi Nabi Musa membelah lautan merah / Freepick.Com/@freepik
Ilustrasi Nabi Musa membelah lautan merah / Freepick.Com/@freepik /

SEPUTARCIBUBUR- Ayat renungan kita pada saat ini terdapat dalam kitab Bilangan 20:11-12 tertulis demikian:

Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.

Tetapi Tuhan berfirman kepada Musa dan Harun: “Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka.”

Baca Juga: Kematian Dokter Muda di Boulevard Kota wisata Cibubur Masih Misterius

Meera Yadav seorang pendiri dari Mac Plate International pernah mengatakan “emotion can lead you to culmination of succes but sometimes its lead you to nadir of failure.”

Artinya emosi dapat membawamu ke puncak kesuksesan tapi terkadang juga membawamu ke titik nadir kegagalan.

Kita perlu berhati-hati dengan emosi kita agar tidak membawa kita kepada kegagalan. Kita perlu mengendalikan dan menjaga emosi kita supaya kita menuju kepada keberhasilan dan tetap berada dalam keberkatan Tuhan.

Baca Juga: Kementerian PUPR Selesaikan Pembangunan 39 Huntap Pasca Bencana di Kota Palu

Dalam ayat di atas Musa adalah seorang nabi yang dipakai Tuhan dengan luar biasa hebat. Ada begitu banyak hal yang dapat disebutkan sebagai keberhasilan dalam kepemimpinan dan pelayanan Musa.

Ia berhasil mengadakan berbagai mukjizat yang heran oleh Tuhan. Ia berhasil membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.

Ia berhasil membawa mereka melewati Laut Merah. Ia berhasil memimpin bangsa itu selama perjalanan di padang gurun dengan pimpinan Tuhan.

Ia berhasil mengatasi berbagai tantangan dan persoalan yang ada. Ia juga berhasil mendidik Yosua menjadi penerusnya, dan berbagai keberhasilan lainnya ia capai.

Tapi diantara sekian banyak keberhasilannya, Musa punya satu kegagalan  yaitu Ia tidak dapat masuk ke Tanah Perjanjian akibat dari kesalahan yang ditimbulkan oleh emosinya.

Musa sebenarnya orang yang sangat sabar tapi dalam konteks Bilangan 20 ini Musa menjadi begitu kesal karena persungutan dari bangsa Israel yang marah karena tidak ada air.

Musa tersulut emosinya sehingga ia bukannya berbicara kepada Bukit Batu tapi ia memukul Bukit Batu. Padahal Tuhan menyuruhnya berbicara saja kepada Bukit Batu tanpa harus memukul.

Satu kesalahan ini yang nampak kecil akibat emosinya telah menghalanginya untuk mengalami janji Tuhan. Ia tidak dapat masuk ke Kanaan padahal jarak tinggal sedikit lagi.

Jangan biarkan keberhasilan demi keberhasilan dalam hidup kita berakhir atau tercoreng karena emosi kita yang membuat kita gagal.

Ada atlet American Footbal terkenal yang karir cemerlangnya berakhir karena ia terlibat tindak kriminal yang dipicu oleh kemarahannya.

Ada juga politisi yang terkenal yang berakhir karirnya karena emosi yang membuatnya terlibat skandal. Adalagi tokoh rohaniwan yang begitu populer yang pelayanannya tercoreng karena emosi yang melibatkannya dalam perselingkuhan.

Semua perasaan emosional kita perlu kita kuasai agar kita tetap ada dalam kebenaran firman Tuhan dan kita tidak gagal dalam perjalanan hidup.

Mungkin ada diantara kita yang saat ini sudah mulai dikendalikan oleh emosi yang tidak baik, emosi yang tidak benar. Mari sadari sebelum terlambat dan bersikaplah sesuai dengan firman Tuhan.

Milikilah pikiran dan perasaan Kristus agar hidup kita selalu berkemenangan. ***

 

Sumber: Youtube Suara Injil

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x