Renungan Malam Kristiani: Mengalah Bukan Berarti Kalah

- 2 Maret 2024, 22:44 WIB
Ilustrasi Renungan Kristen /foto: pixabay
Ilustrasi Renungan Kristen /foto: pixabay /

Dalam ayat di atas para gembala Lot dan para gembala Abraham terlibat pertengkaran karena berebut padang rumput untuk ternak mereka.

Perselisihan itu begitu hebat sehingga seakan-akan tidak dapat terselesaikan. Abraham yang adalah paman dari Lot mengambil suatu sikap untuk menengahi dan menyelesaikan masalah itu dengan bijak.

Disini Abraham lah yang lebih tua dan seharusnya Abrahamlah yang didahulukan. Tapi kita melihat bagaimana sikap Abraham yang mau mengalah terhadap keponakannya itu.

Kebanyakan orang sulit bersikap seperti Abraham dan merasa bahwa sikap mengalah membuat orang lain keenakan dan jadi menganggap remeh.

Tapi Abraham tidak memikirkan hal ini. Ia tidak memikirkan soal menang-menangan, dia mengalah terhadap Lot.

Dia memberikan pilihan terlebih dahulu kepada Lot untuk memilih kemana Lot mau menetap dan tinggal.

Kalau Lot ke kiri, maka Abraham ke kanan. Kalau Lot ke kanan maka Abraham lah yang ke kiri. Sungguh luar biasa sikap dari Abraham yang membuat masalah ini jadi terpecahkan.

Atas sikap Abraham ini kita baca dalam ayat 14 Tuhan memberikan firmanNya kepada Abraham bahwa Tuhan akan memberikan seluruh negeri yang ada di situ sejauh matanya memandang ke timur dan barat, utara dan selatan semuanya itu diberikan bagi Abraham.

Abraham mengalah tapi ia justru mengalami kemenangan. Abraham mengalah tapi justru ia mendapatkan berkat.

Apa yang menjadi pesan firman Tuhan adalah bahwa kita perlu belajar mengalah dalam berbagai hal di hidup kita.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah