Riyoyo Kupat, Tradisi Masyarakat Jawa Peninggalan Sunan Kalijaga

- 10 April 2024, 16:00 WIB
Sejarah Hari Raya Lebaran Ketupat di Pulau Jawa, Indonesia dan Arti Ketupat dalam Filosofi Bahasa Jawa
Sejarah Hari Raya Lebaran Ketupat di Pulau Jawa, Indonesia dan Arti Ketupat dalam Filosofi Bahasa Jawa /instagram.com/fangling8 /

SEPUTARCIBUBUR- Masyarakat Jawa Timur umumnya mengenal dua kali pelaksanaan Lebaran, yaitu Idul Fitri dan Riyoyo Kupat.

Idul Fitri dilaksanakan tepat pada tanggal 1Syawal, sedangkan Riyoyo Kupat biasanya dilaksanakan satu minggu setelahnya.

Tradisi Riyoyo Kupat diselenggarakan pada hari ke delapan bulan Syawal setelah menyelesaikan puasa Syawal selama enam hari.

Baca Juga: Mengenal Empat PLBN di Kalimantan Barat, Wilayah Indonesia di Kawasan 3T

Hal ini berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan umat Islam untuk berpuasa sunnah enam hari di bulan Syawal.

Riyoyo Kupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga salah seorang Wali Songo dengan memanfaatkan tradisi slametan yang sudah berkembang di kalangan masyarakat Jawa.

Tradisi ini kemudian dijadikan sarana mengenalkan ajaran Islam mengenai cara bersyukur kepada Allah SWT, bersedekah, dan bersilaturahmi.

Baca Juga: Identik dengan Perayaan Lebaran di Tanah Air, Ini Makna Simbolis Ketupat

Saat perayaan, warga yang mengikuti tradisi tersebut akan membawa ketupat dengan menu pelengkap lainnya dari rumah ke tempat kenduri.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x