Mengenal Empat PLBN di Kalimantan Barat, Wilayah Indonesia di Kawasan 3T

- 10 April 2024, 14:00 WIB
PLBN Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat
PLBN Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat /Kementerian PUPR /

SEPUTARCIBUBUR- Pos Lintas Batas Negara (PLBN) tidak hanya menjadi simbol kebanggaan bangsa Indonesia, tapi juga memiliki fungsi pertahanan keamanan sekaligus menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah perbatasan.

Guna mewujudkan fungsi tersebut terutama di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merenovasi empat PLBN di Kalimantan Barat.

Baca Juga: Identik dengan Perayaan Lebaran di Tanah Air, Ini Makna Simbolis Ketupat

  1. PLBN Aruk di Kabupaten Sambas

Berdiri di area yang membentang di atas lahan seluas 9,1 hektar dan luas bangunan utama mencapai 4.118 meter persegi, PLBN Aruk dilengkapi dengan berbagai fasilitas dari mulai pemeriksaan terpadu, klinik, jembatan timbang, pemindai truk, gudang sita hingga monumen lintas batas.

PLBN Aruk diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sejak 2017 silam. Bangunannya mengadopsi konsep arsitektur Rumah Panjang yang merupakan rumah tradisional suku Dayak.

Kesan bangunannya pun semakin modern dengan aksen atap yang tinggi dihiasi dengan ukiran tradisional Dayak.

Gerbang PLBN Aruk terlihat megah dengan monumen berbentuk tameng khas Dayak yang menjulang dan dari kejauhan tampak tulisan “Aruk Indonesia” yang berwarna merah putih.  

Baca Juga: Harga Tanah dan Property di Kota Wisata Cibubur Melonjak Drastis

  1. PLBN Entikong di Kabupaten Sanggau

PLBN Entikong kerap disebut sebagai pos lintas batas pertama di Indonesia yang mulai beroperasi pada 1 Oktober 1989. Renovasi PLBN ini rampung sekitar tahun 2015-2016 lalu.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x