Joe Biden Bersumpah Balas Serangan Bom Teroris di Bandara Kabul yang Tewaskan 12 Marinir AS

28 Agustus 2021, 11:07 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden saat mengumumkan korban serangan bom di Bandara Kabul, Afghanistan /The Guardian

SEPUTAR CIBUBUR – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menanggapi ledakan Bom yang terjadi di Bandara Kabul Afghanistan yang terjadi pada hari Kamis, 26 Agustus 2021 

Joe Biden mengaku murka atas aksi serangan teroris tersebut dan ia pun bersumpah akan membalas dan membuat mereka membayar atas apa yang telah mereka lakukan.

Joe Biden juga memastikan bahwa pemboman itu dilakukan oleh Islamic State of Iraq and the Levant – Khorasan Province (ISKP), yang merupakan afiliasi dari Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) yang berada di Afghanistan.

“Bagi yang melancarkan serangan ini, dan termasuk siapa saja yang membahayakan keselamatan warga Amerika, kami tidak akan memaafkan, kami tidak akan melupakan, kami akan mencari kalian dan memastikan kalian akan membayar (atas apa yang kalian lakukan).” Ujar Presiden Amerika dalam salah satu pidatonya belum lama ini.

Baca Juga: Presiden Rusia Vladimir Putin Berbicara Soal Islam, Inilah Tanggapan Dari Fadli Zon

Pada serangan tersebut telah terjadi 2 ledakan bom yang mengakibatkan 60 warga sipil serta 12 marinir AS meninggal dunia serta 140 lainnya terluka.

Pasca penarikan pasukan AS dari Afghanistan, kekuasaan di Afghanistan kini di duduki oleh kelompok organisasi Taliban, mereka menguasai semua sektor yang ada di Afghanistan.

Penarikan pasukan AS dari Afghanistan bukan tanpa sebab, dalam pidatonya Presiden Joe Biden mengaku telah mendapatkan informasi dari Komunitas Intelijen bahwa ISIS Khorasan (ISIS-K), bahwa mereka telah merencanakan serangan yang sangat kompleks terhadap personel Amerika Serikat dan lainnya.

Baca Juga: Amerika Serikat dan Jerman Minta Warganya Hindari Perjalanan ke Bandara Hamid Karzai Kabul

“Kami telah diberitahu oleh Komunitas Intelijen (kami), bahwa ISIS-K, musuh bebuyutan Taliban, telah merencanakan serangan yang sangat kompleks terhadap personel Amerika Serikat dan lainnya.” Terang sang Presiden.

Sebagai antisipasi dari risiko berjatuhannya korban, maka dari itu Amerika memutuskan untuk menarik pasukannya dari Afghanistan.

Joe Biden juga berulang kali menegaskan bahwa misi yang dilakukan oleh Tentara AS di Afghanistan ini sangat berbahaya, maka dari itu ia bertekad untuk membatasi durasi misi ini, dan menyudahi perang berkepanjangan ini.

Baca Juga: Aksi Kekerasan Meningkat, Menlu Retno Marsudi: Misi Diplomatik di Kabul Dipindahkan Ke Islamabad

“Inilah sebabnya sejak awal, saya telah berulang kali mengatakan bahwa misi ini berbahaya, dan itulah saya bertekad untuk membatasi durasi misi ini, dan sekarang saatnya menyudahi perang berkepanjangan ini.” Ujarnya

Kepergian tentara AS dari Afghanistan menimbulkan kekosongan, sehingga Taliban bisa memasuki Afghanistan dan bisa menguasai Afghanistan dengan mudah, namun, ada kelompok lainnya yang juga ingin menguasai Afghanistan, yaitu ISIS.

ISIS berusaha untuk merebut Afghanistan dengan melancarkan serangan bom di Bandara Kabul Afghanistan. (Muhamad Iqbal Fathurahman) ***

Editor: Erlan Kallo

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler