Resolusi DK PBB Tidak Bisa Dijalankan, China Kecam Veto Amerika

20 Oktober 2023, 10:11 WIB
Ilustrasi negara pemegang hak Veto di Dewan Keamanan PBB /Marawatalk/ist

SEPUTAR CIBUBUR - China secara terang-terangan menyatakan kekecewaannya terhadap Amerika Serikat yang menolak resolusi Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning, ketegangan akibat perang Israel - Hamas (Palestina) terus meningkat, seharus DK PBB mendengarkan seruan dari banyak negara Arab dan rakyat Palestina.

"DK PBB perlu menjalankan perannya untuk mewujudkan gencatan senjata, melindungi warga sipil dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih buruk," kata Mao Ning saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, China pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Baca Juga: Hamas-Israel Konflik, Ini Pesan Paus Fransiskus

Mao Ning mengatakan, sayangnya Dewan Keamanan PBB tidak dapat menjalankan tugasnya karena veto Amerika Serikat terhadap usulan resolusi tentang perang Palestina-Israel.

Sebelumnya, pada Rabu, 18 Oktober 2023, AS mengajukan veto atas rancangan resolusi DK PBB yang diusulkan oleh Brazil untuk menuntut jeda kemanusiaan di Gaza. Resolusi yang ditentang oleh AS itu mendapat dukungan 12 negara anggota DK PBB, sementara Rusia dan Inggris menyatakan abstain.

Resolusi yang dirancang Rusia yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan pun gagal disahkan pada Senin, 26 Oktober 2023. 

Baca Juga: Bikin Merinding! Paris Diserbu Bangsat Jelang Olimpiade 2024, Atlet Mesti Waspada

"Wakil Tetap China untuk PBB telah menjelaskan posisi kami secara panjang lebar setelah pemungutan suara. Konflik Palestina-Israel terus meningkat sehingga menimbulkan banyak korban sipil dan krisis kemanusiaan serta pukulan telak terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan," tambah Mao Ning.

China, menurut Mao Ning, mendukung DK PBB dalam memainkan perannya dan melakukan semua upaya yang bertujuan meredakan situasi dan memulihkan perdamaian.

"Selama beberapa hari berturut-turut, DK PBB telah terlibat dalam diskusi mendalam mengenai rancangan resolusi untuk Palestina dan membangun konsensus. Mayoritas negara, khususnya negara-negara Arab, mendukung DK PBB agar mengambil tindakan sesegera mungkin," ungkap Mao Ning.

Baca Juga: Siapapun Presiden Mendatang akan Hadapi Ancaman dan Tantangan Ini

Terkini, Israel diyakini berada di balik pemboman Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Gaza pada Selasa, 17 Oktober 2023 malam waktu setempat, yang menewaskan sekitar 500 orang.

"China terkejut dan mengutuk keras serangan terhadap rumah sakit di Gaza yang memakan banyak korban jiwa. Kami berduka atas para korban dan menyampaikan simpati kepada mereka yang terluka," katanya.

Mao Ning menyebut China menyerukan gencatan senjata segera dan penghentian permusuhan, pemenuhan kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional dan segala upaya untuk melindungi warga sipil dan mencegah bencana kemanusiaan yang lebih buruk.

Baca Juga: Kronologis Bocornya Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi sedang Dalami Motif Tersangka

Terkait dengan kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Israel pada Kamis 19 Oktober 2023 untuk menjanjikan dukungan Amerika terhadap Israel melawan Hamas, Mao Ning berharap AS dapat memberikan contoh yang adil.

"Dalam menghadapi isu-isu yang menjadi titik panas internasional dan regional, negara-negara besar harus bersikap obyektif dan adil, bersikap tenang dan menahan diri, serta memberi contoh dalam mematuhi hukum internasional," katanya.

Ia pun berharap agar AS dapat mendorong Israel mau melakukan solusi diplomasi.

Baca Juga: Beroperasi di Gorontalo, Bandar Judi Online Toto Beromset Ratusan Juta Ditangkap Polisi

"Kami berharap AS dapat memainkan peran konstruktif dan mengembalikan permasalahan ke jalur penyelesaian politik," tambahnya.

Konflik terbaru di Timur Tengah dipicu pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina yang dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika Hamas menembakkan roket dan menyusup ke Israel melalui darat, laut, dan udara.

Hamas menyebut serangannya itu sebagai balasan atas penyerbuan Israel ke Masjid Al-Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur dan kekerasan yang meningkat terhadap warga Palestina oleh pemukim Israel.

Baca Juga: Capres Dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto Tegaskan Tidak Buru-Buru Untuk Deklarasikan Cawapres

Militer Israel kemudian membalas dengan meluncurkan "Operasi Pedang Besi" di Jalur Gaza dan memblokade penuh kawasan itu sehingga masyarakat setempat tidak mendapatkan akses listrik dan air, sementara air, makanan, bahan bakar, dan pasokan medis hampir habis.

Lebih dari 1.400 warga Israel telah terbunuh sejak dimulainya operasi Hamas, sementara sedikitnya 3.478 warga Palestina tewas dalam serangan balasan Israel di Gaza. ***

Editor: Erlan Kallo

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler