The New York Times Bongkar Perilaku Kotor Dinasti Jokowi di Pilpres

13 Januari 2024, 18:39 WIB
Potret kedua putra Jokowi, Gibran Rakabuming (kiri) dan Kaesang Pangarep (kanan). /Instagram/@kaesangp @gibran_rakabuming/

SEPUTAR CIBUBUR-The New York Times edisi Minggu 7 Januari 2024 merilis artikel pencalonan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Capres dan Cawapres 2024 yang sarat dengan nuansa KKN.

Artikel yang berjudul “For Indonesia’s President, a Term is Ending, but a Dynasty is Beginning”, membahas tentang isu dinasti politik Jokowi usai Gibran maju ke perhelatan Pilpres 2024.

Pencalonan Gibran menjadi mulus setelah Mahkamah Konstitusi yang dipimpin Anwar Usman, mengubah batas usia minimal untuk menjadi capres atau cawapres.

Baca Juga: Sayang Anak, Raffi Ahmad Bikin Pabrik Camilan untuk Rafathar dan Rayyanza

Seperti diketahui, Anwar Usman merupakan ipar Jokowi sekaligus paman dari Gibran Rakabuming. Pria tersebut merupakan suami dari adik Jokowi, yakni Idayati.

The New York Times juga mewawancarai salah satu pengamat politik yang ada di Indonesia, yakni Yoes C. Kenawas, peneliti dari Universitas Atma Jaya.

“Itu jelas bahwa Jokowi sedang membangun dinasti politik,” kata Yoes C. Kenawas.

 Baca Juga: Februari Pasca Pemilu, HET MinyaKita Naik?

Menurutnya, Jokowi sedang mempersiapkan putranya untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2029. Dimana menjabat bersama Pak Prabowo akan menjadi ‘masa magang’.

“Karena pada akhirnya yang dituju adalah presiden, bukan wakil presiden,” ujarnya.

The New York Times menulis dugaan Jokowi yang mengatur keberlanjutan kekuasaannya melalui anaknya jelang berakhir masa jabatan.

 Baca Juga: Renungan Malam Kristiani: Mengapa Malam Dibuat Tuhan?

Sorotan media terkemuka AS ini tentu menjadi gambaran bahwa demokrasi Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

“Dengan bantuan keputusan pengadilan tinggi yang dipimpin oleh pamannya, Gibran Rakabuming Raka, 36, telah muncul sebagai kandidat utama wakil presiden dalam pemilu nasional bulan depan. Jika pasangan ini menang, maka ia akan menjadi wakil presiden termuda di Indonesia,” tulis The New York Times.

 Intrik itu mengguncang para kritikus, yang memperingatkan bahwa Presiden Joko Widodo berupaya melemahkan perombakan demokrasi yang dilakukan setelah puluhan tahun berada di bawah kediktatoran dan membantu Joko memenangi kursi kepresidenan pada tahun 2014.***

 

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler