Gulingkan Netanyahu, Pemimpin Oposisi Mengklaim Bentuk Pemerintahan Baru Israel

- 3 Juni 2021, 11:48 WIB
Wilayah Gaza yang terkena imbas konflik Palestina dan Israel porak poranda. Kini, warga tengah menunggu bantuan datang.
Wilayah Gaza yang terkena imbas konflik Palestina dan Israel porak poranda. Kini, warga tengah menunggu bantuan datang. /Reuters/Mohammed Salem

SEPUTAR CIBUBUR - Pemimpin Oposisi Israel, Yair Lapid mengklaim telah mencapai kesepakatan dengan sekutu politiknya membentuk pemerintahan baru, siap menggulingkan Benjamin Netanyahu.

Pelengseran Benjamin Netanyahu dalam pemerintahan Israel disampaikan Yair Lapid yang berasal dari kubu tengah. "Saya merasa terhormat untuk memberi tahu Anda bahwa saya telah berhasil membentuk pemerintahan,"kata Lapid kepada Presiden Reuven Rivlin, melalui email.

Presiden Israel, Rivlin, yang tengah menghadiri final piala sepak bola Israel pada saat itu langsung memberikan ucapan selamat melalui sambungan telepon kepada Lapid.

Mitra utama Lapid adalah nasionalis Naftali Bennett, yang akan menjabat sebagai perdana menteri pertama di bawah rotasi antara dua orang. Lapid, 57, mantan pembawa acara TV dan menteri keuangan, akan mengambil alih setelah sekitar dua tahun.

Baca Juga: Manchester City Siap Belanja Pemain Besar-besaran, Menyusul Gelar Juara Liga Premier Inggris

Pemerintah koalisi mereka akan terdiri dari partai-partai kecil dan menengah dari seluruh spektrum politik, termasuk Kelompok Arab Bersatu, yang untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel sebuah partai yang mewakili 21% minoritas Arab Israel masuk ke pemerintahan.

Ini juga akan mencakup Yamina (Kanan) Bennett, kiri-tengah Biru dan Putih, dipimpin oleh Menteri Pertahanan Benny Gantz, partai sayap kiri Meretz dan Buruh, partai nasionalis Yisrael Beitenu mantan menteri pertahanan Avigdor Lieberman dan New Hope, sebuah sayap kanan. partai yang dipimpin oleh mantan menteri pendidikan Gideon Saar, yang memisahkan diri dari Likud Netanyahu.

Baca Juga: Gubernur Jabar Gandeng Shopee untuk Bangun Shopee Center untuk Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Pemerintahan baru yang menurut para pengamat politik di negara itu hanya memperoleh dukungan tipis di parlemen. Pelantikan pemerintahan baru itu diharapkan sekitar 10-12 hari dari sekarang, menyisakan sedikit ruang bagi kubu Netanyahu untuk mencoba dan membatalkannya dengan membuat anggota parlemen berpihak ke mereka dan memberikan suara menentang pemerintahan baru itu.

Halaman:

Editor: Erwin Tambunan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah