Baradar ditangkap di Pakistan pada 2010, tetapi dibebaskan dari penjara pada 2018 atas permintaan pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump sehingga ia dapat berpartisipasi dalam pembicaraan damai.
Seorang juru bicara Taliban, kepada wartawan mengatakan, setelah berkuasa mereka akan memberlakukan hukum lebih lembut dibanding dengan saat mereka berkuasa antara 1996-2001.
"Kami tidak menginginkan musuh internal atau eksternal. Perempuan akan diizinkan untuk bekerja dan belajar dan aktif dalam masyarakat tetapi dalam kerangka Islam", kata Zabihullah Mujahid, juru bicara utama Taliban.
Janji Taliban ini ditanggapi Ramiz Alakbarov, koordinator kemanusiaan PBB untuk Afghanistan yang dalam sebuah wawancara dengan Reuters mengatakan, Taliban telah meyakinkan PBB bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan kemanusiaan di Afghanistan, yang menderita kekeringan parah.
Di pihak lain, Uni Eropa juga menyatakan akan bekerja sama dengan otoritas Taliban jika mereka menghormati hak-hak dasar, termasuk hak-hak perempuan. ***