Network
SEPUTAR CIBUBUR - Polisi mengatakan penggeledahan rumah mobil tersangka penembakan massal di komunitas lansia di kota Hemet, sekitar 80 mil sebelah timur Los Angeles, ditemukan sebuah senapan, berbagai perangkat elektronik dan barang-barang "yang membuat kami percaya bahwa tersangka memproduksi buatan sendiri" peredam senjata.
Dilansir dari Reuters, Sheriff County Los Angeles Robert Luna yang melakukan penggeledahan juga menyita ratusan butir amunisi dari tempat tinggal tersebut, dan sebuah pistol ditemukan dari van kargo putih tempat tersangka bunuh diri, kata Luna.
Baca Juga: Polisi Tengah Mencari Motif Penembakan Massal yang Menewaskan Sebanyak 11 Orang di Los Angeles
Pihak berwenang pada hari Senin mengatakan motif penembakan itu masih menjadi misteri.
Wiese mengatakan pihak berwenang mengetahui laporan yang belum dikonfirmasi bahwa kekerasan mungkin dipicu oleh kecemburuan atau masalah hubungan.
"Itu bagian dari apa yang sedang diselidiki dengan cermat oleh penyelidik kami," kata Luna.
Sheriff mengatakan tidak ada bukti langsung bahwa pria bersenjata itu terkait dengan salah satu korbannya. Luna mengatakan kepada wartawan bahwa Tran memiliki riwayat kriminal masa lalu yang "terbatas", termasuk penangkapan tahun 1990 karena kepemilikan senjata api secara tidak sah.
Polisi juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin bahwa Tran telah datang ke departemen tersebut dua kali pada awal Januari dengan tuduhan "tuduhan penipuan, pencurian dan peracunan yang melibatkan keluarganya" sejak 10 hingga 20 tahun yang lalu, dan telah berjanji untuk kembali dengan dokumentasi klaimnya tetapi tidak pernah melakukannya.
Tran memiliki lisensi truk aktif dan memiliki perusahaan bernama Tran's Trucking Inc dengan alamat kotak pos di Monterey Park, menurut catatan online.
Baca Juga: Gerindra-PKB Resmikan Sekber, Ini Analisa Politiknya
Dia telah tinggal di daerah Los Angeles setidaknya sejak tahun 1990-an dan pindah ke rumah mobil di Hemet pada tahun 2020, menurut catatan alamat. Seorang tetangga di komunitasnya yang terjaga keamanannya menggambarkan dia sebagai "lemah lembut" dalam sebuah wawancara hari Senin.
Tapi Adam Hood, yang menyewa rumah dari Tran di daerah Los Angeles, mengatakan kepada Reuters bahwa dia tahu pemiliknya adalah orang yang agresif dan mencurigakan dengan sedikit teman.
Tapi Hood mengatakan Tran, yang sering berbicara dengannya dalam bahasa Mandarin, menikmati dansa ballroom, dan sudah lama menjadi pelindung Star Ballroom, meskipun dia mengeluh bahwa orang lain di sana berbicara di belakang punggungnya.
"Menurut saya, dia penari yang bagus," kata Hood. "Tapi dia tidak percaya pada orang-orang di studio, marah dan tidak percaya. Saya pikir dia sudah cukup."
Kantor koroner pada hari Senin mengonfirmasi nama empat korban, Valentino Alvero, 68 dan tiga wanita - My Nhan, 65, Lilan Li, 63, dan Xiujuan Yu, 57.***
