Puan Terima Keketuaan Parlemen MIKTA dari Turki

- 11 Maret 2023, 00:47 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani menerima estafet keketuaan dari Ketua Majelis Agung Nasional Turki, Mustafa Şentop, di Istanbul, Turki, Kamis (9/3/2023) waktu setempat. Foto: Istimewa
Ketua DPR RI Puan Maharani menerima estafet keketuaan dari Ketua Majelis Agung Nasional Turki, Mustafa Şentop, di Istanbul, Turki, Kamis (9/3/2023) waktu setempat. Foto: Istimewa /

Baca Juga: Serap Aspirasi Petani Sumsel, Puan Dapat Banyak Curhatan

Poin lain dalam deklarasi parlemen MIKTA yakni ajakan kepada pemerintah negara anggota MIKTA untuk berperan aktif dalam upaya reformasi sistem internasional. Parlemen MIKTA juga menyoroti soal perang di Ukraina dan program nuklir di Semananjung Korea. Deklarasi ini mengajak dunia global mengedepankan perdamaian demi tatanan dunia yang lebih baik.

Parlemen MIKTA pun menyatakan komitmen terhadap multilateralisme untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial, dan pertukaran budaya untuk mendukung Agenda 2030 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang disepakati oleh semua negara anggota pada tahun 2015.

Lebih lanjut, deklarasi bersama parlemen MIKTA mendorong kecerdasan buatan dan teknologi baru lainnya untuk dikembangkan dan digunakan secara bertanggung jawab dan transparan, dengan mempertimbangkan hukum dan norma hak asasi manusia internasional, nilai etika dan kepentingan publik.

Parlemen MIKTA menekankan pentingnya menetapkan standar dan pedoman internasional untuk desain, pengembangan dan penggunaan teknologi digital, sambil mengenali potensi peluang dan risiko yang terlibat.

Ketua DPR RI Puan Maharani menerima estafet keketuaan dari Ketua Majelis Agung Nasional Turki, Mustafa Şentop, di Istanbul, Turki, Kamis (9/3/2023) waktu setempat. Foto: Istimewa
Ketua DPR RI Puan Maharani menerima estafet keketuaan dari Ketua Majelis Agung Nasional Turki, Mustafa Şentop, di Istanbul, Turki, Kamis (9/3/2023) waktu setempat. Foto: Istimewa
Di sisi lain, parlemen MIKTA juga menilai bahwa perang, terorisme, bencana lingkungan, bencana alam, kemiskinan dan hambatan akses pangan yang cenderung meningkat setiap tahunnya merupakan faktor-faktor yang meningkatkan migrasi ireguler. Dalam mengatasi dampak dari migrasi ireguler mengenai negara asal, negara transit dan negara tujuan, parlemen MIKTA mendorong perlunya dibuat kebijakan untuk masa yang akan datang.

Deklarasi ini pun mencatat imbauan dari parlemen MIKTA kepada masyarakat internasional untuk bekerja sama dalam mobilitas pengungsi yang membutuhkan manajemen yang aman, tepat dan memadai untuk mengurangi potensi memperburuk tantangan regional dan global serta menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk berbagi beban.

Baca Juga: Hadiri Acara Relokasi Korban Gempa Cianjur, Ini Harapan Puan

Parlemen MIKTA juga menyerukan untuk memerangi segala bentuk diskriminasi termasuk xenofobia, rasisme, dan Islamofobia yang telah meningkat di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir dan bahkan telah digunakan oleh gerakan politik arus utama.

Mengenai isu krisis pangan, parlemen MIKTA menyatakan siap memperkuat peran parlemen di negaranya masing-masing dan dalam lingkup global. Termasuk dalam memastikan ketahanan pangan, melindungi rantai pasokan, dan melawan dampak negatif perubahan iklim, serta akan memberdayakan masyarakat.

Halaman:

Editor: Ruth Tobing

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x