Dia juga mengatakan bahwa kementeriannya sedang melakukan pembicaraan dengan sejumlah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk membuka kembali pusat-pusat kesehatan di berbagai wilayah di daerah kantong Palestina itu.
Dia menekankan perlunya mengirim tim medis dan rumah sakit lapangan ke Jalur Gaza untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan yang sangat besar.
Baca Juga: KTT OKI, Indonesia Diberi Mandat Hentikan Perang di Gaza Palestina
Lebih lanjut al-Qedra mengkritik mekanisme yang berlaku bagi warga Palestina yang terluka untuk menerima perawatan di luar Jalur Gaza, seraya mengungkapkan bahwa sejauh ini hanya 645 korban cedera yang dapat melakukannya, yang mencakup satu persen dari total populasi yang membutuhkan perhatian medis. ***