SEPUTAR CIBUBUR- Chief Economist Nomura Securities memperkirakan,gempa besar yang melanda Jepang pada 1 Desember 2023 bakal menurunkan Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut sekitar 23 hingga 50 miliar yen atau setara Rp2,46-5,35 triliun.
Kyohei Morita, ekonom Nomura Securities mengasumsikan kerugian ini terjadi dalam periode tertentu di 7 kota dan kota di wilayah yang terkena dampak parah.
Kota tersebut yakni Suzu, Wajima, dan Nanao, yang terletak di Semenanjung Noto—wilayah sekitar pusat gempa.
Baca Juga: Bos Sawit Beli Hotel Mewah di China Rp3,72 Triliun
Diperkirakan aktivitas ekonomi akan terhenti dalam jangka waktu tertentu.
Namun, perhitungan ini tidak termasuk dampak dari kerusakan pada stok seperti rumah, pabrik, dan jalan, sehingga ada kemungkinan kerugian sebenarnya lebih besar dari yang diestimasi.
Jika diperinci, PDB regional wilayah seputar pusat gempa didominasi oleh berbagai sektor. Ishikawa, misalnya, dominan oleh sektor industri, sektor mesin umum, produksi, dan bisnis.
Di Toyama, terdapat sektor kimia yang berfokus pada obat-obatan sebagai kontributor terbesar PDB regional.