Kementan Akan Ekspansi Kebun Sawit Besar besaran di Papua

6 Maret 2024, 16:37 WIB
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah memberi keterangan dalam jumpa pers usai Rapat Koordinasi Nasional Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat di Jakarta, Selasa, 5 Maret 2024./ANTARA/HO-Humas Kementan /

SEPUTAR CIBUBUR-Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Andi Nur Alam Syah mengatakan pihaknya sedang menyusun pembangunan kebun sawit berkonsep Papua Masa Depan sebagai Pulau Energi Terbarukan.

“Selain dukungan dalam ketahanan pangan, Direktorat Jenderal Perkebunan mendapat tugas dari Menteri Pertanian Andi Amran untuk menyusun konsep Papua Masa Depan sebagai Pulau Energi Terbarukan,” kata Andi dalam Rapat Koordinasi Nasional Akselerasi Peremajaan Sawit Rakyat di Jakarta, Selasa 5 Maret 2024.

Andi, dalam keterangan resmi di Jakarta, menyoroti potensi pengembangan perkebunan di kawasan timur Indonesia, khususnya Provinsi Papua, sebagai upaya untuk menghadirkan buffer pangan dan sumber energi nabati.

Baca Juga: Bau Nyale, Tradisi Adat di Lombok dari Legenda Putri Mandalika

Potensi ini terutama terkait dengan penggunaan kelapa sawit dan tebu sebagai bahan baku untuk biodiesel dan biofuel.

Menurut Andi, pengembangan Papua sebagai pulau energi akan memiliki dampak yang signifikan pada ketahanan pangan dan energi nasional.

Selain itu, hal ini diharapkan dapat membuka lapangan kerja bagi sekitar 60 persen penduduk Papua dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

 Baca Juga: Punya Inovasi Pengelolaan Lingkungan, Empat Kota, Satu Kabupaten Raih Adipura Kencana

 Andi menekankan bahwa pemanfaatan sumber daya alam Papua untuk keperluan perkebunan dan energi nabati menjadi strategis dalam memperkuat ketahanan pangan dan energi Indonesia secara keseluruhan.

Dengan mengoptimalkan potensi perkebunan di Papua, diharapkan dapat diciptakan sistem yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi nasional, sambil memberikan dampak positif pada ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat Papua.

“Produk hilirisasi yang dihasilkan untuk pemenuhan pangan rakyat Papua (gula dan minyak goreng), substitusi BBM nasional dan ekspor,” kata Andi.

 Baca Juga: Heboh Ribuan Mahasiswa tak Lagi Terdaftar KJMU, Pemprov DKI Pastikan Sudah Tepat Sasaran

Ia menjelaskan pengembangan Papua sebagai pulau energi menargetkan produksi minyak goreng dan biodiesel (B100), pengembangan 1 juta hektare (Ha) kelapa sawit.

“Kemudian investasi 9 pabrik minyak goreng yang akan menghasilkan 1 juta minyak goreng, serta 33 pabrik bidoesel untuk menghasilkan 4,6 juta ton B100,” jelas Andi.

Selain itu, Papua akan dirancang sebagai penghasil gula dan bioetanol, lewat pengembangan 1 juta Ha tebu, mendorong investasi 42 pabrik gula untuk menghasilkan 10 juta ton gula kristal putih (GKP) atau 6 juta kiloliter bioetanol.***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler