Terlilit Utang Judi Online Rp819 Juta, Marinir Diduga Bunuh Diri

21 Mei 2024, 06:20 WIB
Dankormar Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi saat melayat ke rumah duka Sertu Mar Ismunandar, di Kompleks Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu, 17 Maret 2024. /PR Jateng/Dispen TNI AL

SEPUTAR CIBUBUR- Lettu Laut Eko Damara (30), personel kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir diduga melakukan aksi bunuh diri gara-gara terlilit utang judi online.

Komandan Korps Marinir (Dankormar) TNI AL Mayjen (Mar) Endi Supardi mengatakan, Eko meninggalkan utang di daerah operasi sekitar Rp177 juta. Selain itu ada Rp641 juta.

 “Keseluruhan utang almarhum Rp 819 juta,” kata Endi dalam konferensi pers di Markas Korps Marinir, Jakarta Pusat, Senin 20 Mei 2024.

Baca Juga: MA Batalkan Pergub Lampung Soal Pembakaran Lahan Tebu, KLHK Bidik Anak Usaha Sugar Group Companies 

Endi, tidak bisa memastikan sebab menumpuknya utang tersebut, namun hasil digital forensik ponsel menunjukkan Eko terlilit judi online.

Tetapi dari browsing-browsing yang ada, download yang ada, dari almarhum semuanya judi online di situ.

“Kenapa saya sampaikan seperti itu? Karena beliau tidak membeli barang apa pun di daerah operasi,” kata Endi.

Sebelumnya Endi sempat menyebut jika almarhum meninggal karena malaria.

Baca Juga: KPK Bakal Hadirkan Joice Triatman di Sidang SYL

“Kalau malaria itu sebetulnya upaya kami untuk menjaga nama baik keluarga. Jadi kejadian yang sesungguhnya kan bukan malaria,” kata Endi.

Endi mengatakan, Eko juga tidak menjelaskan alasan saat ia meminjam uang ke prajurit lain di daerah operasi.

“Tidak bilang, hanya pinjam. Pokoknya pinjam, karena mungkin perwira jadi dikasih. Kan anggota di sana merasa perjuangan sama-sama di daerah operasi, dikasih. Jadi tidak disampaikan untuk apa,” kata Endi.

Endi mengatakan, berdasarkan keterangan rekan-rekannya di lapangan, Eko merupakan orang yang tertutup.

Baca Juga: Tindak Kekerasan Terhadap Jurnalis Lingkungan Meningkat 

Namun, keterangan berbeda disampaikan oleh Komandan Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Batalyon Infanteri 7 Marinir Letkol (Mar) Alex Zulkarnaen.

“Sehari-hari almarhum masih berbaur dengan seluruh anggota dan masih bertegur sapa, termasuk ke warga sekitar dan pihak rumah sakit itu masih komunikasi. Untuk tanda-tanda almarhum mau bunuh diri, kami yang berada (di sana) tidak ada yang mengetahui dan tidak ada tanda-tanda sedikitpun,” kata Alex.

Hasil penyelidikan dari Marinir TNI AL, Eko tewas setelah melepaskan tembakan dari kepala sebelah kanan tembus kepala kiri atas.

Sebelumnya, keluarga dari Eko menaruh kecurigaan atas tewasnya Eko lantaran terdapat dugaan bekas luka lebam dan sulutan api rokok di jenazah Eko.

"Kami diberitahu kalau Lettu Eko meninggal karena bunuh diri. Kami merasa hal ini sangat janggal karena TNI AL sangat cepat mengambil kesimpulan tanpa autopsi atau penyelidikan hukum," kata kakak kandung Eko, Dedi Pranajaya (39) di Medan, Sumatera Utara, Rabu 15 April.

Eko seharusnya sudah kembali ke satuan asalnya. Namun, pada 27 April 2024, keluarga menerima kabar tak enak yang menyebut Eko meninggal karena bunuh diri.***

Editor: Ruth Tobing

Tags

Terkini

Terpopuler