Indonesia Berpeluang Manfaat Ekonomi Rp9.603 Triliun Melalui Adopsi Kendaraan Listrik.

- 28 April 2021, 08:27 WIB
Kebutuhan Mobil Listrik Makin Tinggi, PLN Jabar Akan Tambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum.
Kebutuhan Mobil Listrik Makin Tinggi, PLN Jabar Akan Tambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum. /ZonaPriangan.com/Yurri Erfansyah/

 



SEPUTAR CIBUBUR - Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) memprediksi adopsi baterai kendaraan listrik yang rendah emisi karbon mendatangkan manfaat ekonomi Rp9.603 triliun pada 2030.

Penegasan itu dikemukakan Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin yang memperkirakan Indonesia akan lepas dari ketergantungan impor kendaraan."Kalau pun tidak lepas, maka setidaknya kita bisa naik kelas menjadi produsen kendaraan bermotor," ungkapnya dalam diskusi daring Peluang Ekonomi Pasc-Leaders Summit on Climate pada Selasa 27 April 2021.


Prediksi itu, lanjut Safrudin, merujuk dari penurunan dampak kesehatan akibat pencemaran lingkungan sebesar Rp3.468 triliun, penghematan biaya produksi senilai Rp545 triliun, dan penghematan energi mencapai Rp5.590 triliun."Manfaat ekonomi yang kita rasakan sangat besar kalau serius menerapkan kebijakan ini,"tambahnya.

Dia menambahkan kebijakan kendaraan listrik tidak harus melarang kendaraan bermesin pembakaran dalam (ICE), tetapi hanya menetapkan standar ekonomi bahan bakar yang berlaku secara universal.

Baca Juga: Real Madrid 1-1 Chelsea, Gol Pulisic Beri Keuntungan untuk The Blues

Berbagai teknologi boleh diproduksi dengan catatan emisi karbon tidak lebih dari 118 gram per kilometer pada 2020 dan tidak lebih dari 85 gram per kilometer pada 2025.

Sejak tahun 1970, lanjut Safrudin, Indonesia masih dijanjikan transfer of technology tetapi tidak kunjung terjadi. "Maka sekarang Indonesia sudah selayaknya merebut momentum kendaraan rendah emisi karbon."

Argumentasi itu berdasarkan data bahwa Indonesia memiliki ketersediaan nikel, kobal, dan logam tanah jarang yang bisa dijadikan raw material untuk membuat baterai kendaraan listrik.

Adopsi kendaraan listrik dapat menurunkan potensi karbondioksida transportasi mencapai 59 persen pada 2030, sehingga nol karbon bersih atau net zero emission berpotensi diterapkan pada 2045 atau selambatnya 2050.
"Semoga ini bisa memberikan gambaran kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang galau karena cenderung menuruti apa yang diinginkan oleh oligarki."

Halaman:

Editor: Erwin Tambunan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x