Lelang Barang Sitaan Negara, Pemerintah Kumpulkan Dana Sebesar Rp13,5 Triliun

- 18 Juni 2021, 22:33 WIB
Salah satu mobil sitaan Kejagung dari kasus Asabri
Salah satu mobil sitaan Kejagung dari kasus Asabri /Dok. Puspenkum

 

 

SEPUTAR CIBUBUR - Pemerintah mengumpulkan dana sebesar Rp13,5 triliun dari target Rp29 triliun atau 50 persen dari target penjualan hasil lelang barang sitaan negara.

“Target (pada 2021) Rp29 triliun, kita sekarang sudah Rp13,5 triliun per hari ini. Ya sudah hampir 50 persen (dari target),” ujar Direktur Lelang pada Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kemenkeu, Joko Prihanto dalam bincang virtual pada Jumat, 18 Juni 2021.

Menurutnya berdasarkan data DJKN, realisasi tersebut naik hampir 24 persen dari kinerja lelang pada Juni 2020 lalu yang mencapai Rp10,91 triliun. Realisasi tersebut berasal dari barang-barang sitaan seperti pabrik, hotel, dan mobil antik yang merupakan limpahan dari berbagai pihak seperti Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) dan Kejaksaan Agung.

Baca Juga: Lima Perhimpunan Profesi Dokter Desak PPKM Serentak

“Tahun 2021 yang mahal-mahal itu seperti bangunan pabrik di Bogor, Jawa Barat sekitar Rp300 miliar. Kemudian ada yang di Pekalongan Rp600 miliar. Ada juga hotel-hotel nilainya miliaran,” ungkap Joko.

Selain itu, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Jakarta II pada 16 Februari lalu berhasil melelang mobil Dodge Charger dengan limit (nilai minimal barang lelang) Rp99,46 juta dan laku Rp1,58 miliar dengan kenaikan hampir mencapai 1.600 persen.

Kemudian mobil Mercedez Benz E 270 CDI, Ferrules, Hydraulic Adaptor & Hose Fitting dengan limit Rp40,87 juta dan laku Rp634,87 juta dengan kenaikan mencapai 1.485 persen yang dilelang pada 17 Juni lalu.

Dia berharap pada paruh kedua 2021 akan lebih banyak barang-barang sitaan DJBC dan Kejaksaan Agung yang bisa dilelang dengan harga tinggi guna menambah penerimaan negara.“Yang besar-besar kita jualin semua biar negara ini itu tidak selalu dipermainkan oleh mafia-mafia yang tidak bertanggung jawab,” tuturnya.***

Editor: Erwin Tambunan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah