Penerima Vaksin Covid-19 BionNTech Miliki Antiboddi Lebih Kuat, Ketimbang Penerima Vaksin Sinovac

- 19 Juni 2021, 19:43 WIB
Vaksin BioNTech
Vaksin BioNTech /Pixabay/

 


SEPUTAR CIBUBUR - Kepala Peneliti epidemiologi Universitas Hongkong (HKU), Professor Benjamin Cowling mengungkapkan penerima vaksin Covid-19 BionNTech ditemukan memiliki tingkat antibodi substansial yang lebih kuat, ketimbang penerima vaksin Sinovac.

Hasil penelitian Benjamin itu diungkapkan surat kabar South China Morning Post pada Sabtu, 19 Juni 2021.Dalam penelitian itu juga diuraikan vaksin Sinovac dimungkinkan memerlukan dosis penguat ketiga untuk memenuhi substansial anti bodi.

Sejumlah penerima vaksin Sinovac memerlukan dosis penguat ketiga, kata media itu, yang mengutip kepala peneliti, Professor Benjamin Cowling, ahli epidemiologi dari Universitas Hong Kong (HKU).

Baca Juga: Dukung Pertumbuhan Ekonomi di kawasan Perbatasan RI - Singapura, PLBN Serasan Rampung Awal 2022

Studi yang ditugaskan pemerintah itu dilakukan oleh sekolah kesehatan masyarakat HKU dan melibatkan pelacakan respons antibodi dari 1.000 orang penerima salah satu vaksin tersebut, lapor South China Morning Post.

Awal pekan ini, pejabat di Indonesia memperingatkan bahwa lebih dari 350 tenaga kesehatan terinfeksi Covid-19, meski telah menerima vaksin Sinovac dan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit. Keadaan itu meningkatkan kekhawatiran soal kemanjuran vaksin tersebut dalam melawan varian virus yang lebih menular.

Awal Juni, Uruguay merilis data mengenai dampak vaksin Covid-19 Sinovac BionNTech di kalangan populasinya. Data menunjukkan bahwa vaksin tersebut 90 persen lebih ampuh mencegah orang harus mengalami perawatan intensif dan kematian.***

Editor: Erwin Tambunan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x