Dukung Pengembangan Sofifi, Kementerian PUPR Tahun Depan Bangun 2 Tower Rusun

- 24 Juni 2021, 12:09 WIB
menteri PUPR saat melakukan kunjungan kerja ke sofifi
menteri PUPR saat melakukan kunjungan kerja ke sofifi /Kamsari/Dok. Humas Kemen PUPR

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Samsudin Abdulkadir mengungkapkan, pihaknya membutuhkan bantuan pemerintah pusat agar Kota Sofifi bisa lebih berkembang di masa depan. Berbagai sarana dan prasarana pendukung diharapkan dapat segera dibangun sehingga Kota Sofifi bisa menjadi Ibu Kota Provinsi yang baik.

Kota Sofifi, imbuhnya, yang ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Maluku Utara sejak pemekaran hanya terdapat dua kabupaten dan satu kota, yaitu kabupaten Maluku Utara dan Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), dan kota Tidore Kepulauan.

"Sofifi masuk dalam wilayah administrasi Kota Tidore Kepulauan. Ibu Kota sementara ada di Ternate selama 10 tahun. Itulah kenapa pegawai banyak yang masih bermukim di Ternate dan masih bolak-balik dari Sofifi ke Ternate,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dirinya menerangkan, aktivitas pulang pergi ASN Provinsi dianggap sebagai masalah yang menghambat perkembangan Kota Sofifi. Untuk itu, ketersedian pemukiman untuk ASN harus disiapkan dengan baik.

"Supaya Kota Sofifi bisa seperti Ibu Kota Provinsi yang lain dan dapat ditinggali secara layak oleh ASN, maka pembangunan Rusun sangatlah dibutuhkan," harapnya.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengaku pihaknya siap menindaklanjuti hasil kunjungan Presiden ke Kota Sofifi beberapa waktu lalu.

Kota Sofifi, imbuh Tito, belum berkembang menjadi pusat pemerintahan dikarenakan banyaknya instansi yang belum terpusat dalam satu wilayah.

“Situasi pemerintahan kurang stabil dan akan berakibat pada proses pembangunan dan termasuk pada penciptaan iklim usaha.  Karena pembangunan yang tanggung tadi banyak fasilitas yang tidak mencukupi seperti perumahan untuk pegawai,” imbuhnya.

Terpisah, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menegaskan bahwa persoalan yang dihadapi pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam mengembangkan ibu kota Sofifi adalah masalah infrastruktur. Untuk itu, pihaknya membutuhkan waktu satu tahun setengah untuk merampungkan pembangunan infrastruktur tersebut untuk mendukung pengembangan Ibu Kota Sofifi.

Halaman:

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah