Menteri Basuki: Pembangunan Infrastruktur Terpadu Tingkatkan Daya Saing dan Jamin Keadilan Sosial

- 22 September 2021, 06:38 WIB
infrastruktur pertanian
infrastruktur pertanian /Kamsari/Dok. Birkom Publik Kementerian PUPR

Di bidang konektivitas, Menteri Basuki mengatakan pembangunan jalan tol dipastikan terhubung dengan area-area produktif seperti Jalan Tol Trans Sumatera yang terhubung dengan area industri dan pelabuhan, Tol Trans Jawa yang dibangun untuk mendukung konektivitas area industri seperti Jababeka, Karawang, Subang dan Batang.

"Di bidang konektivitas, Kementerian PUPR saat ini juga tengah membangun Jalan Tol Semarang-Demak yang juga berfungsi sebagai tanggul laut. Diharapkan jalan tol ini dapat menjadi solusi banjir rob yang sering terjadi di jalan nasional Semarang-Demak dan menyebabkan kemacetan. Ditargetkan pembangunannya rampung sebagian pada Juni 2022," kata Menteri Basuki.

Dalam pengendalian banjir rob Semarang, Menteri Basuki juga mengatakan Kementerian PUPR terus melanjutkan pembangunan infrastruktur yang terpadu dari hulu ke hilir.

Baca Juga: Link Daftar bit.ly/vaksinMBHpfizer Vaksinasi Pfizer Dosis Kedua di Mega Bekasi Hypermall, Jumat 24 September 2

"Di Semarang pada bagian hulu dibangun Bendungan Jatibarang, kanal banjir, normalisasi sungai, tanggul laut, stasiun pompa, kolam retensi, termasuk Bendung Gerak Kanal Banjir Barat," tutur Menteri Basuki.

Untuk meningkatkan kualitas permukiman dan perkotaan, Menteri Basuki mengatakan akan terus melakukan penataan kawasan salah satunya melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).

"Kementerian PUPR telah semakin banyak membangun green building, fasilitas pengendali banjir, ruang terbuka hijau, pengelolaan sampah, serta peningkatan suplai air bersih dan sanitasi," ujarnya.

Baca Juga: Garap Proyek di Jalur LRT Jabodebek, Pendapatan Adhi Commuter Properti Tembus Rp 201 Miliar

Menteri Basuki mengatakan, untuk menjamin keamanan semua infrastruktur yang dibangun, Kementerian PUPR secara berkala memperbarui standar yang berkaitan dengan desain, konstruksi, operasi, dan pemeliharaan.

"Termasuk pengembangan peta risiko bencana gempa, dan mendirikan Komite Keamanan Bendungan, Komite Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan, serta Komite Keselamatan Bangunan Gedung yang melibatkan para ahli di bidangnya," tuturnya.

Halaman:

Editor: Kamsari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah