Gus Ipul ‘Sindir’ Halus KH Said Aqil Siradj yang Dua Periode, Kembali Maju Sebagai Ketua Umum PB NU

- 9 Desember 2021, 15:45 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj (tengah) berbincang dengan pengasuh pondok pesantren Lirboyo KH Abdullah Kafabihi Mahrus (kanan) sebelum mengisi orasi ilmiah di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis 18 November 2021). Ketua Umum PBNU melakukan safari ke sejumlah pondok pesantren besar di Jawa Timur menjelang Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di Lampung pada Desember 2021 mendatang.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj (tengah) berbincang dengan pengasuh pondok pesantren Lirboyo KH Abdullah Kafabihi Mahrus (kanan) sebelum mengisi orasi ilmiah di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis 18 November 2021). Ketua Umum PBNU melakukan safari ke sejumlah pondok pesantren besar di Jawa Timur menjelang Muktamar Nahdlatul Ulama ke-34 di Lampung pada Desember 2021 mendatang. /Antara/Prasetia Fauzani

SEPUTAR CIBUBUR – KH Said Aqil Siradj sebagai petahana hampir dipastikan akan kembali maju ‘bertarung’ dalam perebutan kursi Ketua Umum PBNU di Muktamar NU ke-34, Lampung, yang direncananya akan digelar pada 23-25 Desember 2021.

Kepastian kembali majunya KH Said Aqil Siradj sebagai calon Ketua Umum PBNU, setelah menerima permintaan dan perintah dari para kiai sepuh se-Indonesia.

Namun mencalonan KH Said Aqil Siradj untuk ketiga kalinya sebagai Ketua Umum PBNU mendapat ‘sindiran’ halus dari  Ketua PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul).

Baca Juga: Pusat Pasar Kerja Jadi Solusi Masalah Ketenagakerjaan, Angka Pengangguran Bisa Terus Ditekan

Gus Ipul menilai deklarasi pencalonan diri kembali KH Said Aqil Siradj merupakan hal yang biasa. Karena semua kader NU yang punya kemampuan dan pendukung itu berhak maju atau mencalonkan diri sebagai ketua umum.

Di Muktamar NU, Ketua Umum akan dipilih secara langsung oleh Muktamirin. Sedangkan Rais Aam akan dipilih melalui mekanisme Ahwa (ahlul halli wal aqdi) yaitu pemilihan secara tertutup yang dilakukan 9 kiai sepuh NU.

 “Silakan nanti muktamirin (peserta muktamar) yang akan memilih," kata Gus Ipul, Kamis, 9 Desember 2021,di Jakarta.

Baca Juga: Kasus Korupsi Besar Tertangani, Presiden: Jangan Berpuas Diri

Gus Ipul mengatakan, saat ini ada dua arus besar pendukung calon Ketua Umum PB NU, pertama pendukung yang menginginkan petahana (staus quo). Kedua adalah pendukung yang menginginkan adanya regenerasi kepemimpinan.

Halaman:

Editor: Erlan Kallo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah