"Sudah fix, clear masalah ini. Sepertinya data dari HP ini sulit didapatkan. Kayaknya, pelaku sudah berhasil melenyapkan ketiga HP tersebut. Itu asumi yang aku dapatkan dari pernyatan ini, tapi yakin penyidik memiliki data yang jauh lebih lengkap dibandingkan ini semua," tutur Anjas.
Mengenai penjelasan Yosef soal foto nasi goreng, Anjas menganalisa bahwa makanan nasi goreng yang tersisa itu bukan kebiasaan makan Amel dan Tuti.
"Dari sini ada dugaan yang makan saat itu ada hubungan dengan pelaku," ucap Anjas.
Jika pernyataan Yosef benar, Anjas menilai hal itu sejalan dengan pernyataan sejumlah saksi yang melihat lima sosok di TKP, dua di antaranya Tuti Suhartini dan Amel. Tiga tamu itu adalah dua laki-laki dan seorang perempuan.
"Kemungkinan besar yang makan nasi goreng adalah tamu yang datang malam itu dan terlibat dengan kasus Subang itu karena dekat dengan waktu kematian korban yang setelah dikoreksi dr Sumy Hastry sekitar pukul 2.00," tuturnya.
Karena berdasarkan hasil olah TKP tidak ditemukan kerusakan pintu, Anjas menduga, besar kemungkinan tamu yang datang malam itu adalah yang terlibat dengan kasus pembunuhan di Subang.
Terlepas dari itu semua, menurut Anjas, keterangan saksi sekarang sudah tidak urgen lagi. Sekarang, semua harus lebih fokus kepada kinerja penyidik Polda Jabar.
"Kita harus terus menaruh harapan positif kepada tim penyidik karena mereka yang wajib dan berhak menentukan tersangkanya," ucap Anjas seraya meminta semua kalangan untuk terus mengawal kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Tidak berkorelasi dengan penentuan tersangka