Pengurus Ponpes Gontor Tutupi Penganiayaan Santri Lewat Surat Kematian Akibat Sakit

- 7 September 2022, 09:48 WIB
Potret jenazah santri, korban dugaan penganiayaan di Ponpes Gontor
Potret jenazah santri, korban dugaan penganiayaan di Ponpes Gontor /Tangkapan Layar Youtube Berita Narasi/

SEPUTAR CIBUBUR - Keluarga AM, santri asal Palembang, Sumatera Selatan, yang tewas di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 1, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur menyayangkan sikap pengurus Ponpes Gontor menutupi penyebab kematian AM.

Menurut keterangan kuasa hukum kerabat korban Titis Rachmawati, saat jenazah AM tiba di Palembang pada 23 Agustus 2022, keluarga mendapatkan surat keterangan kematian AM dari Rumah Sakit (RS) Yasfin Darusalam Gontor yang menyatakan bahwa AM meninggal akibat sakit.

Dalam surat yang diterbitkan pada hari kematian AM itu, tertulis nama dokter bernama Mukhlas Hamidy yang menyatakan korban meninggal karena penyakit tidak menular.

 Baca Juga: Pengelola Ponpes Gontor Akui Ada Santri Aniaya AM Tewas

Baca Juga: Ngeri, Santri korban penganiayaan di Ponpes Gontor Bertambah

Surat kematian tersebut, menurut Titis Rachmawati diberikan langsung oleh seseorang yang mengaku sebagai perwakilan dari Gontor saat penyerahan jenazah.

Titis Rachmawati, mengatakan, Soimah, ibu AM, yang tidak percaya dengan meninggalnya AM karena sakit, memaksa untuk membuka peti jenazah.

Saat dibuka, kondisi jenazah tidak seperti orang sakit, banyak ditemukan luka lebam dari kepala sampai dada hingga mengeluarkan darah.

"Setelah didesak, pihak Gontor mengakui bahwa AM ini meninggal karena dianiaya, bukan sakit seperti yang terulis dalam surat itu," kata Titis saat saat memberikan keterangan pers, di Palembang, Selasa 6 September 2022,

Halaman:

Editor: Ruth Tobing


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x